DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang Khaerun, sopir bus TransJakarta yang menggagalkan upaya bunuh diri seorang wanita di fly over Jembatan Tiga, Jakarta Barat ke Balai Kota DKI. Ia menyampaikan apresiasi atas aksi heroik Khaerun.
Hal ini terungkap dalam unggahan dari akun instagram Anies, @aniesbaswedan. Terlihat Anies sempat berbincang dengan Khaerun di ruangan kantornya.
Awalnya Anies meminta Khaerun menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Selanjutnya, Anies menyampaikan pujian dan memberikan Khaerun topi serta rompi.
Dalam keterangannya, Anies berterimakasih kepada Khaerun atas jasanya. Ia menyebut tindakannya itu telah menarik simpati masyarakat luas khususnya di media sosial.
"Hari ini kami mengundang Pak Khaerun ke Balaikota untuk mengapresiasi beliau langsung," ujar Anies, Jumat (28/1/2022).
Menurut Anies, Khaerun merupakan sosok yang bertanggung jawab. Hal ini terlihat dari responnya saat melakukan aksi heroik itu.
Mantan Mendikbud itu pun menganggap Khaerun adalah sosok yang patut diteladani. Masyarakat diminta mengambil sisi positif atas kejadian ini melalui sosok Khaerun.
"Dalam peristiwa yang tidak terduga Bapak memilih untuk peduli dan bertindak, memilih menyelamatkan sesama warga dan tidak membiarkannya sendiri. Bapak adalah teladan bagi kita semua," katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat tidak mengabaikan kesehatan jiwa orang di sekitar. Jika ada yang mengalami gangguan jiwa, depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan jiwa lainnya agar segera menghubungi pihak terkait.
"Jangan ragu untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, juga klinik kesehatan jiwa," pungkasnya.
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.
Bisa juga konsultasi melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, dapat juga menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi: Yayasan Pulih: (021) 78842580. Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293.
Khaerun Jadi Sorotan
Diberitakan sebelumnya, nama Khaerun belakangan menjadi perbincangan karena aksi heroiknya menggagalkan upaya bunuh diri seorang wanita di Jembatan Tiga, Jakarta Barat. Pramudi bus TransJakarta dengan nomor body PPD 707 rute Pluit – Pinang Ranti atau Koridor 9 itu mendapatkan banyak pujian.
Saat dipanggil operator bus tempatnya bekerja, Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD), Khaerun diminta menceritakan kembali kronologi aksi heroiknya itu.
Ia menceritakan awalnya saat sedang mengemudikan bus seperti biasa, ia sudah melihat adanya keramaian dari bawah flyover Jembatan Tiga. Saat itu, ia belum mengetahui ada wanita yang berupaya melakukan bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan.
"Yang saya lihat pertama kali ada riuh-riuh di bawah bukan di atas (flyover). Di atas, saya lihat ada orang mau turun (bunuh diri)," ujar Khaerun di kantor PPD, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (28/1/2022).
Dari dalam bus, Khaerun langsung membujuk wanita tersebut agar mengurungkan niatnya. Ia bahkam mencoba menarik wanita itu lewat jendela bus.
"Berikutnya karena dia gakmau dan malah teriak, akhirnya saya memutuskan untuk turun dengan sedikit rayuan supaya jangan sampai dia terjun," kata Khaerun.
Bujukan Khaerun yang sudah di depan korban juga tidak langsung dituruti. Bahkan wanita itu terus saja berteriak dan menangis tak mau ditahan aksi bunuh dirinya.
"Dia nangis dan teriak-teriak, 'jangan sampai mendekat pokoknya' (kata wanita itu). Waktu saya mendekat dia lihat bawah dan mau terjun, akhirnya saya menjauh lagi. Saya dari posisi itu, kalau saya mau ambil (narik) berisiko," tuturnya.
Akhirnya, Khaerun dengan cerdik mencoba mengalihkan perhatian si korban. Wanita itu diminta melihat ke arah jendela bus yang berisikan penumpangnya.
"Sampai saya coba tipu dia sambil nunjuk dan bilang 'itu penumpang saya lihatin kamu loh dek, nanti malu'. Dia sempat nengok ke kiri, baru saya jalankan aksi saya (amankan korban)," ucapnya.
Setelah itu, wanita tersebut langsung dibawa ke busnya. Para penumpang lain yang menyaksikan langsung ikut menenangkan.
Akhirnya si korban dibawa ke pos polisi terdekat untuk didata.
"Waktu itu ada yang ingin bawa pulang, tapi saya mau biar ada data dulu di kepolisian di pos polisi jembatan besi," pungkasnya. [suara]