DEMOKRASI.CO.ID - Rizal Ramli mengatakan, jika dia terpilih jadi Presiden Indonesia, Rizal Ramli akan membatalkan proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kaltim.
Bukan tanpa alasan Rizal Ramli berencana membatalkan proyek tersebut.
Sebab Rizal Ramli berbicara tentang kegagalan beberapa negara yang memindahkan ibu kota.
Rizal Ramli memberi contoh pada Brasil yang memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia City yang menempuh perjalanan pesawat selama 4 jam.
“Dibangun (Brasilia City, red), gagal. Hanya jadi monumen. Hanya jadi tempat liburan, rapat pejabat sembari menghabiskan SPJ,” kata Rizal kepada wartawan, Sabtu (22/1).
Rizal Ramli mengatakan pemindahan ibu kota negara seharusnya tidak jauh dari lokasi lama jika ingin berhasil.
Dia kemudian membahas pemindahan ibu kota di Malaysia dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.
Rizal Ramli menilai langkah Negeri Jiran termasuk mulus dan berhasil.
“Kalau mau berhasil harus tidak jauh dengan ibu kota lama, kecuali niatnya jelek,” beber mantan Menko Kemaritiman era Presiden Jokowi itu.
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu pun menilai pemindahan ibu kota di Indonesia berpotensi gagal.
Terlebih lagi, dia menilai jarak dari lokasi lama di Jakarta ke IKN Nusantara di Kaltim cukup jauh.
“Cuma enggak usah khawatir. Rizal Ramli jadi presiden, kami batalkan proyek ini,” tegas Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu. (jpnn/pojoksatu)