DEMOKRASI.CO.ID - Publik heboh usai video syur wanita yang diduga Nagita Slavina beredar luas di jagat maya. Sosok asli wanita di video itu akhirnya terungkap bukan Nagita.
Raffi Ahmad marah dan meminta klarifikasi soal pernyataan yang menyebutkan video syur mirip Nagita itu bukan hasil rekayasa. Raffi menilai isu ini diperkeruh dengan pernyataan tidak mendasar dan malah menjadi bola liar di masyarakat.
"Ini sudah ke mana-mana, saya butuh klarifikasi kalau sudah menyangkut istri saya. Itu bukan Gigilah. Gila kali Gigi kayak gitu," ungkap Raffi Ahmad dikutip dari detikhot, Selasa (18/1).
Roy Suryo memberikan pendapat dari sisi telematika dan menyatakan video itu bukan hasil rekayasa. Meski begitu ia menyerahkan kepada polisi perihal penyelidikan untuk mencari kebenaran soal video tersebut.
"Banyak yang mengatakan (video) ini rekayasa, ya. Rekayasa karena itu fotonya tempelan dan kemudian di-edit, dan sebagainya. Saya jelas katakan itu bukan rekayasa. Jadi ini bukan video rekayasa, ini video benar," kata Roy di video yang dikutip dari Twitter pada Selasa (18/1).
"Tapi apakah dia adalah Nagita Slavina? Nah, itu biarkan nanti kepolisian yang menyelidikinya. Jadi kalau memang nanti diuji forensik, diperbandingkan, apakah nanti ciri-ciri fisiknya itu benar atau tidak nanti akan ketemu," sambung Roy.
Roy beralasan wajah seseorang tidak bisa direkayasa dalam video dengan durasi yang cukup lama. Selain itu Roy juga berpendapat ada bagian tubuh tertentu yang tak bisa direkayasa.
"Kenapa saya bilang bukan rekayasa? Karena kalau rekayasa itu misalnya ada Reface, ada software namanya FaceApp, itu biasanya merekayasa bagian wajah dan dengan durasi yang sangat terbatas," ujar Roy.
"Video ini cukup panjang dan kemudian kalau mau direkayasa tentu bagian tubuh yang 'itu' tidak bisa direkayasa," lanjut Roy.
Meski begitu kepolisian sudah mengeluarkan pernyataan terkait video syur wanita mirip Nagita Slavina. Video syur itu dinyatakan polisi sebagai hasil rekayasa belaka.
"Hasil koordinasi dengan Siber Polda Metro Jaya, video itu fake alias palsu hasil editing," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wisnu Wardhana. []