DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mendukung langkah kepolisian menangkap penendang dan membuang sesajen di desa terdampak semeru Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Aksi pria yang menendang sesajen itu sempat viral di media sosial dan menuai kecaman dari warganet dan berbagai pihak.
"Saya mengapresiasi langkah kepolisian yang cepat bergerak untuk menangkap yang bersangkutan agar mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Zainut dalam keterangan resminya dikutip Jumat (14/1).
Zainut menyesalkan tindakan pria yang menendang sesajen tersebut. Baginya, tindakan itu menunjukkan tumpulnya rasa kesadaran keberagamaan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.
"Islam melarang umatnya mencela apalagi menistakan agama lain, termasuk melakukan tindakan-tindakan yang menjurus terhadap penghinaan terhadap agama lain," kata dia.
Politikus PPP itu menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku, adat istiadat, budaya dan agama. Keberagaman itu menuntut sikap toleransi dari seluruh warga dari berbagai lapisan.
Karenanya, Ia mengimbau semua pihak harus saling menghormati perbedaan satu sama lain. Ia pun menegaskan masyarakat tidak bisa memaksakan semua orang memiliki pemahaman dan keyakinan yang sama.
"Apa pun alasannya menendang sesajen itu satu bentuk tindakan yang tidak terpuji," kata dia.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu kerukunan antarumat beragama," tambah dia.
Kapolres Lumajang AKBP Yekti Hananto Seno memastikan Hadfana Firdaus telah ditangkap Polda Jawa Timur usai menendang dan membuang sesajen.
Bupati Lumajang Thoriqul sempat berang atas tindakan yang viral di media sosial itu. Dia meminta masyarakat serta aparat untuk menangkap orang yang menendang sesajen buatan warga di desa terdampak erupsi Semeru. [cnn]