DEMOKRASI.CO.ID - Gempa bermagnitudo 6,6 pada Jumat sore (14/1) di wilayah Pandegelang, Banten, mengakibat rumah warga rusak.
Hingga Sabtu siang (15/1), Pemerintah Provinsi Banten mencatat ribuan rumah mengalami kerusakan.
Dikutip dari monologis.id yang merupakan anggota Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), bangunan rumah yang rusak mencapai 1.231 unit di tiga daerah, yaitu di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan beberapa di Kabupaten Serang.
Jika dirinci, dari total 1.231 unit rumah rusak tersebut, sebanyak 226 rumah mengalami rusak berat, 290 rusak sedang dan 715 rusak ringan.
Adapun jika dirinci berdasarkan wilayah, di Kabupaten Pandeglang sebanyak 214 rusak berat, 269 rusak sedang dan 617 rusak ringan, dari jumlah 28 Kecamatan dan 123 Desa.
Sedangkan di Kabupaten Lebak 12 rusak berat, 12 rusak sedang dan 98 rusak ringan, dari jumlah 15 Kecamatan dan 32 Desa. Dan untuk di Kabupaten Serang terdapat 9 rusak sedang, dari jumlah 3 Kecamatan dan 4 Desa.
Gubernur Banten, Wahidin Halim, melalui Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan, masyarakat yang rumahnya rusak tengah berada di pengungsian.
Dia menjelaskan, para warga yang sampai saat ini masih mengungsi ditampung oleh sanak saudaranya yang rumahnya tidak terdampak.
"Kita belum membuka tenda pengungsian, karena masyarakat masih memilih untuk menetap di rumah saudaranya," katanya, Sabtu (15/1). [rmol]