logo
×

Minggu, 30 Januari 2022

Ekonom UI Sebut Banyak Proyek Mubazir di Era Jokowi: Modalnya 50 Persen Lebih Besar

Ekonom UI Sebut Banyak Proyek Mubazir di Era Jokowi: Modalnya 50 Persen Lebih Besar

DEMOKRASI.CO.ID - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menyebut banyak proyek yang mubazir di era Presiden Joko Widodo, sedangkan biaya untuk membangun jalan membutuhkan modal jauh lebih besar ketimbang sebelumnya. 

Menurutnya, di era pemerintahan saat ini, untuk menambah satu kilometer jalan di Indonesia akan membutuhkan suntikan modal tambahan 50 persen lebih banyak dari sebelumnya. 

Faisal menyebut hal itu sebagai contoh kasus dari Incremental capital output ratio (ICOR) Indonesia yang tergolong tinggi. 

“Kalau sebelumnya itu satu butuh empat koma sekian, sekarang 6,5. Ini jadi 50 persen lebih besar. Itu dahsyat sekali,” ujar Faisal dalam sebuah webinar, Sabtu, 29 Januari 2022, dikutip dari Tempo.co. 

Faisal mengatakan penyebab dibutuhkannya lebih banyak modal untuk membangun satu kilometer jalan tol antara lain adalah maraknya kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme atau KKN melalui kolusi tender atau penunjukkan langsung. 

Sehingga, tak ada benchmark dalam pembangunan tersebut. 

“Nah di tengah kondisi korupsi yang tinggi, bangun Ibu Kota juga uangnya makin lebih banyak tapi hasilnya sedikit,” kata Faisal. 

“Inilah pengertian ICOR ini, sehingga proyek proyeknya mubazir, makin banyak proyek mubazir karena kongkalikong, perencanaannya tidak baik, di-mark-up dan sebagainya dan sebagainya, negara juga yang rugi,” timpalnya. 

Diketahui sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan hingga akhir tahun 2021 sepanjang 2.489,2 kilometer (km) jalan tol telah beroperasi di Indonesia. 

Basuki menyatakan, adanya jalan tol yang kemudian terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan itu akan dapat mengurangi biaya logistik. 

“Dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Desember 2021. 

Per November 2021, tercatat panjang ruas tol yang sudah beroperasi mencapai 2.457 km. 

Angka itu adalah akumulasi dari ruas tol yang tuntas dan dioperasikan pada periode 1978-2014 sepanjang 795 km, periode 2015-2019 sepanjang 1.298 km, dan tahun 2020 sepanjang 246 km. 

Sejak Januari 2021 hingga November 2021, sepanjang 122,9 km ruas tol telah mulai beroperasi dan pada Desember 2021 direncanakan sepanjang 32,2 km ruas tol lainnya akan beroperasi. 

Dengan begitu, total jalan tol yang telah beroperasi di seluruh Indonesia pada akhir 2021 adalah sepanjang 2.489,2 km. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: