DEMOKRASI.CO.ID - PDI Perjuangan dihajar dengan tagar Sunda Tanpa PDIP buntut omongan politikus Arteria-Dahlan">Arteria Dahlan soal pejabat jangan berbahasa Sunda. PDIP Jawa Barat merespons santai serangan tagar Sunda Tanpa PDIP tersebut.
Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono menduga tagar tersebut dimunculkan oleh orang-orang tidak suka dan ingin menjatuhkan PDI Perjuangan.
Meski begitu, Ono mengaku tak mempersoalkan kemunculan tagar tersebut. Sebab, ia yakin masih banyak warga Jabar yang tetap setia kepada PDI Perjuangan.
"Memang kasus Arteria-Dahlan">Arteria Dahlan ini sudah menjadi agenda politik dari kelompok-kelompok yang ingin menjatuhkan PDI Perjuangan. Mereka tidak ingin PDI Perjuangan menang di Jawa Barat,” kata Ono dikutip dari laman PDIP Jabar, Jumat 21 Januari 2022.
Lawan dengan kerja keras
Ono meyakini masih banyak masyarakat Sunda yang pilih PDIP. Apalagi, kata 99 persen kader PDIP di Jabar itu nyaris 100 persen orang Sunda juga.
Ono menegaskan berbagai isu negatif tentang PDI Perjuangan akan dapat dihalau oleh kerja keras demi kesejahteraan rakyat.
Karena, kata dia, kasus Arteria-Dahlan">Arteria Dahlan ini akan terus dimainkan oleh kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan.
“Kita lawan dengan kerja demi rakyat, saya yakin suara PDI Perjuangan di Jabar tidak akan terpengaruh. Mari kita rapatkan barisan kompak dan solid membangun Jawa Barat dengan Nyunda yang sopan dan santun,” ujarnya.
Minta Arteria dipecat
Ungkapan Arteria yang sangat bertentangan dengan pemikiran seorang kader PDI Perjuangan ini, kata Ono, telah memancing keributan, kegaduhan, dan sakit hati serta pikiran dari seluruh rakyat Indonesia.
Karenanya, PDIP Jabar meminta DPP untuk menjatuhkan sanksi, Arteria.
“Ya kalau saya menyampaikan, sepakat dengan kemarin yang disampaikan juga oleh salah satu kader PDI Perjuangan, TB Hasanuddin ya, dia bilang (Arteria) telah murtad karena tidak berideologi Pancasila kalau menyampaikan seperti itu,” tuturnya. [hops]
