DEMOKRASI.CO.ID - Beredar video yang memperlihatkan sejumlah pihak mengaku sebagai suku Dayak di Kalimantan, menyebut nama Sitorus sebagai pelaku yang menginjak harga diri dan budaya suku Dayak.
Video berdurasi 25 detik tersebut diunggah oleh akun @Lelaki_5unyi pada Jumat 28 Januari 2020. Nampak, dari sejumlah pihak itu salah seorang berbicara di dampingi sejumlah orang di sampingnya.
“Menginjak-nginjak harga diri, budaya adat istiadat, tanah leluhur kami orang Dayak di Kalimantan,” ujarnya.
Pada pembicaraan berikutnya, terdengar suara samar yang menyebut nama ‘Sitorus’ yang dianggap sebagai pelaku yang menginjak harga diri tersebut.
“Saudara Sitorus mulai hari ini…” tuturnya sebelum akhirnya terputus sebab ditegur oleh orang yang berada di sampingnya.
Bersamaan dengan itu, kamera yang digunakan untuk meliput dimiringkan disusul terdengar suara tawa.
Usai video tersebut beredar, warganet meresponnya dengan beragam komentar. Sebagian ada yang mempertanyakan apakah sejumlah pihak tersebut adalah benar warga Dayak atau justru hanya menggunakan kostum suku Dayak.
“Coba dicek itu wajahnya yang pakai kostum apa benar warga dayak asli, apa benar mereka kepala suku. Karena saat kasus kebun kelapa sawit mereka kok tidak muncul. Kl Cuma kostum kan bisa sewa,” cuit akun atas nama @ini7indonesia.
Sementara itu, netizen lain fokus dengan kamera peliput yang tiba-tiba terbalik. “Salfok sama video cameranya yg langsung jungkir balik,” cuit akun @AniesKastara.
Adapun pandangan yang lain, mengambil kesimpulan bahwa ini bak pertunjukan film di mana ada pemain, sutradara, kameramen serta aktornya. Hanya saja sang aktor tidak menghafal naskah dialognya.
“Terlihat bahwasanya ada pemain, sutradara dan kameramen. Dan pemainnya tdk hafal scriptnya. Ternyata selama ini upaya memecah-belah sesama anak bangsa itu memang nyata…” cuit akun @GenThoww. [terkini]