DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga mengacungkan senjata tajam atau sajam usai membentangkan baliho bertuliskan usut tuntas kasus KM50 terkait penembakan enam laskar FPI, viral di media sosial.
Video warga acungkan sajam usai bentangkan baliho usut tuntas penembakan laskar FPI itu viral usai diunggah pengguna Twitter Tukangrosok_, seperti dilihat pada Minggu 30 Januari 2022.
Dalam narasi cuitannya, netizen itu menanggapi video sejumlah warga acungkan sajam terkait kasus penembakan laskar FPI itu dengan menggunakan narasi berbahasa daerah.
“Mak kyaeh ngebeh arik careh kasrakas agabaeh kakan embik yeh ? Duk rema kelakoan,” cuit netizen Tukangrosok_.
Dilihat dari video tersebut, tampak sejumlah warga memegang senjata tajam jenis arit. Sambil berteriak kalimat takbir, mereka mengacung-acungkan sajam itu.
“Persiapan! Allahu Akbar!,” teriak mereka.
Selain itu, juga terlihat sebuah baliho besar bergambar Habib Rizieq Shihab dengan narasi usut tuntas KM50 penembakan enam laskar FPI.
Sontak unggahan video tersebut menuai banyak komentar dari warganet. Salah seorang netizen menilai aksi warga yang mengacungkan sajam itu seakan ingin mengajak ribut aparat keamanan.
“Nih kalau diusut ngomongnya di kriminalisasi maning, padahal mereka acung senjata ngajak ribut muluk sama aparat. Proses aja secara hukum, apapun alasannya,” ujar netizen AriHend95106868.
Sementara netizen lainnya, menilai aksi yang dilakukan sejumlah warga yang dominan berusia paruh baya itu menjadi gambaran bahwa agama kini telah dijadikan tameng untuk merusak kesakralan agama.
“Tua tak jaminan dewasa. Tua bisa juga terprovokasi sehingga jadi provokator. Tua belum tentu dewasa beragama. Berseru Allahuakbar namun yang dimuliakan baliho, yang ditinggikan sabit. Ini contoh menjadikan agama sebagai tameng yang merusak kesakralan agama. Miris,” kata netizen Sahat_HBS.
Sedangkan netizen Herrybae777, menilai pemandangan warga acungkan sajam usai bentangkan baliho soal kasus penembakan laskar FPI itu tidak akan terjadi apabila keadilan di Indonesia ditegakkan.
“Kalau saja keadilan ditegakan di negri ini, ga akan ada pemandangan seperti ini berpikirlah untuk para petinggi negri,” ujarnya. [terkini]