DEMOKRASI.CO.ID - Kapolda Sulsel dituduh macam-macam terkait meninggalnya seorang bayi di ambulans terjebak macet. Kapolda Irjen Nana geram dan membantah semua tuduhan pada polisi ini.
Diketahui, sebuah video viral yang ditambahi caption atau keterangan viral di media social Instagram, Senin (17/1/2022).
Seperti diunggah diakun Instagram info_kejadian_makassar.
Dalam unggahannnya ia menampilkan foto sang bayi sambil menulis caption:
“Karena peraturan dari Kapolda Sulsel meniadakan tim escorting/pengawal ambulans di Makassar, akhirnya pasien yang dirujuk ke RS daya, meninggal dalam perjalanan karena macet tanpa adanya pengawalan dari tim escorting,” tulisnya.
“Saya selaku driver ambulans tidak setuju akan adanya larangan tim escorting/pengawal di kota Makassar,” tulisnya lagi dalam unggahan yang disertai video itu.
Video lainnya, pasien gawat darurat meninggal di jalan saat hendak menuju rumah sakit, Minggu (16/1/2022) malam.
Pembuat video itu diduga driver ambulans yang memuat pasien tersebut.
Ia menyebut, bahwa pasien yang dimuat meninggal dunia saat berada di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Sementara itu Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Nana Sudjana geram setelah mengetahui ada seorang bayi di ambulans meninggal akibat terjebak macet.
Irjen Nana merespon viralnya video bayi meninggal dunia dalam ambulans yang terjebak macet tanpa pengawalan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Terlebih, tidak terkawalnya ambulans itu oleh Tim Escorting, disebut-sebut lantaran adanya peraturan larangan dari Kapolda Sulsel.
Irjen Nana Sudjana pun angkat bicara terkait video yang terunggah tersebut.
“Ini ngarang-ngarang ini, tidak boleh begitu. Tidak boleh mendeskreditkan orang lain, ini kan keterlaluan ini,” ucapnya, Senin (17/1/2022) siang.
Menurutnya, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk berkoordinasi ke pihak rumah sakit atau ambulance yang membutuhkan pengawalan.
“Saya perintahkan, kalau ada yang meninggal lebih baik kan kita ini punya, para direktur lalu lintas, kapolres untuk selalu koordinasi dengan rumah sakit,” tegas Irjen Pol Nana Sujana seperti dilansir tribunnewscom.
“Masyarakat kalau ada yang meninggal silahkan minta bantuan ke polisi. Saya di Sulawesi Selatan itu untuk mengabdi loh, bukan untuk mematikan orang,” jelasnya.
“Iya, bagitu juga ambulans emergency, silahkan dikoordinasikan ke polisi untuk dikawal. Anggota kita siap kok untuk pengawalan,” ucapnya.
Tidak hanya pengawalan iring-iringan mayat, pihaknya juga mengaku telah menyiapkan pengawalan bagi ambulance emergency.
Kebijakan, pengawal oleh kepolisian itu, kata dia untuk mengantisipasi adanya kles dengan pengendara lain.
“Kan kemarin itu, ada pengawal jenazah masuk tol, ada juga yang merusak mobil pengendara lain, makanya kita sediakan pengawalan,” kata Irjen Nana Sudjana. (ral/int/pojoksatu)