DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik, Yunarto Wijaya menanggapi Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menyebut pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tidak akan memiliki efek terhadap kemacetan Jakarta.
Yunarto Wijaya membalas dengan sindiran pedas bahwa check sound berulang kali juga tidak akan berpengaruh terhadap kemacetan Jakarta.
“Check Sound berulang-ulang juga gak akan ngefek buat kemacetan Jakarta pakgub,” kata Yunarto Wijaya melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 28 Januari 2022.
Dalam cuitannya, Yunarto melampirkan berita berjudul “Anies: Pindah Ibu Kota Tak Ada Efeknya pada Kemacetan Jakarta”.
Dilansir dari CNN Indonesia, Anies Baswedan menyebut pemindahan IKN ke Kalimantan Timur (Kaltim) tidak akan menghilangkan kemacetan di Jakarta.
Pasalnya, ia menilai bahwa kemacetan di Jakarta disebabkan oleh kegian masyarakat, mulai dari kegiatan rumah tangga hingga kegiatan dunia usaha.
Sementara, Pemerintah Jakarta akan tetap melayani kegiatan masyarakat meski tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota.
Sebab itulah, ia menilai bahwa pemindahaan Ibu Kota dari Jakarta tidak akan membuat perbedaan terhadap masalah kemacetan.
“Jadi tidak akan ada efeknya pada kemacetan di Jakarta, karena kemacetan di Jakarta itu oleh kegiatan rumah tangga, kegiatan dunia usaha, so it doesn’t make that difference,” kata Anies dalam tayangan video di kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis, 27 Januari 2022.
“Jakarta sebenarnya ada ibu kota atau tidak ada ibu kota, ya kita tetap harus melayani kegiatan bisnis, tetap kita harus melayani kegiatan rumah tangga, tetap aja itu, karena dalam prakteknya Jakarta itu tidak banyak melayani kegiatan pemerintah pusat,” katanya lagi.
Adapun Rancangan Undang-Undang IKN telah disahkan menjadi UU dalam Rapat Paripurna pada Selasa, 18 Januari 2022 lalu.
Dilansir dari Tempo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan bahwa urusan kemacetan dan banjir di Jakarta sulit diatasi jika tidak pindah ibu kota.
Presiden Jokowi menyampaikan hal ini dalam dialog bersama wartawan di Hotel Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 18 Desember 2019.
“Kalau tidak pindah ibu kota ya memang tetap akan sulit karena semua orang ingin meniti karir di Jakarta. Bisnis di Jakarta semua mikir di seluruh Tanah Air ke Jakarta semua atau Jawa,” katanya. [terkini]