DEMOKRASI.CO.ID - Acara yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) di Deli Serdang, Sumatera Utara, mengangkat KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum PD yang baru. Dalam acara tersebut, para peserta sempat meneriakkan 'Moeldoko presiden'.
Saat ditanya terkait seruan 'Moeldoko presiden', Moeldoko hanya menolak memberi tanggapan.
"Halah...," ucap Moeldoko singkat saat ditemui di sebuah restoran di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (6/3/2021).
Moeldoko juga tak menanggapi sejumlah pertanyaan lainnya yang dilontarkan wartawan. Dia lanjut berjalan masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan lokasi. Moeldoko berada di lokasi tersebut setelah bertemu dan berdialog dengan sejumlah petani.
Diketahui, acara yang diklaim KLB Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumut, menetapkan Moeldoko sebagai Ketum PD. Moeldoko, yang datang ke arena, memberi sambutan berapi-api di hadapan peserta.
Teriakan 'Moeldoko Presiden 2024' pun menggema dalam sela-sela Moeldoko memberikan sambutan perdananya sebagai Ketum PD versi KLB PD Deli Serdang.
"Saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk bersama-sama berjuang untuk meraih kembali kejayaan Demokrat!" kata Moeldoko di lokasi KLB, The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3).
"Tidak ada yang tertinggal. Semua kita bersatu padu, kita ajak semuanya. Ini adalah rumah besar kita bersama," imbuh Moeldoko.
Terkait KLB tersebut, Partai Demokrat menilai upaya kudeta yang sebelumnya menjadi isu benar terjadi. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan peserta KLB tersebut tak memiliki suara sah.
"Ya ini kan menunjukkan bahwa benar apa yang kami sampaikan di awal, ketum kami (AHY), tanggal 1 Februari bahwa para pelaku ini dengan segala daya upaya dan tipu daya mereka, memang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat ini melalui KLB. Karena ada oknum kekuasaan yang ingin menggunakan Partai Demokrat ini sebagai kendaraan politiknya," ujar Herzaky kepada wartawan, Sabtu (6/3).
"Kendaraan politiknya kita sampaikan karena, berdasarkan kesaksian para kader kami, beliau (Moeldoko) berulang kali menyangkal, tapi sejarah membuktikan bahwa hari ini terbukalah semua tipu dayanya," sambungnya.
Herzaky menyayangkan sikap Moeldoko yang merasa bangga saat terpilih sebagai Ketum Demokrat dalam agenda yang diklaim sebagai KLB itu. Dalam acara itu, teriakan 'Moeldoko presiden' menggema ketika eks Panglima TNI itu datang.
Herzaky menganggap acara tersebut ilegal dan peserta yang hadir juga bukan merupakan pemilik suara yang sah.
"Sangat disayangkan sekali, beliau begitu bangga, begitu bahagia, begitu senangnya bisa terpilih, mengaku terpilih mendapatkan amanah di KLB yang jelas-jelas inkonstitusional dan ilegal, di mana ini tidak sesuai dengan AD/ART partai politik kami,* ujarnya.
"Kemudian juga bahwa yang datang itu bukan pemilik suara. Di sini sangat disayangkan ada wajah kekuasaan yang menggunakan dalam ambisinya melalui jalan pintas," tambahnya.(dtk)