DEMOKRASI.CO.ID - Keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi tampaknya belum benar-benar menjadi prioritas utama pemerintah di masa pandemi Covid-19.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu mengatakan, pemerintah kurang mengantisipasi dan menangani pandemi Covid-19 bahkan sejak awal. Pemerintah justru terkesan meremehkan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun 2019 lalu itu.
"Terbaru dan paling menyedihkan, mempertontonkan cacat keteladanan dan cacat penegakan hukum di hadapan publik dengan melanggar protokol kesehatan Covid-19, menciptakan kerumunan yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa rakyat di NTT," kata Ahmad Syaikhu dalam keterangannya, Senin (1/3).
Kerumunan di Maumere, NTT yang dimaksud Syaikhu itu tertuju kepada kunjungan Presiden Joko Widodo di Maumere pada Selasa lalu (24/2) yang berujung kerumunan massa.
Saat itu, Jokowi meninjau program food estate di Desa Makata Keri, Kabupaten Sumba Tengah juga Kabupaten Sikka, untuk meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama.
Saat Jokowi rombongan berhenti di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, ia berhenti menyapa masyarakat sekitar hingga menimbulkan kerumunan massa. Kepala negara pun berdiri sambil melambaikan tangan kepada warga yang sudah menanti(RMOL)