DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah foto pegunungan berlafaz Allah yang heboh di media sosial turut dikomentari oleh Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi.
Menurutnya, ada makna mendalam di balik foto hasil jepretan dari wartawan senior Teguh Santosa yang diunggah kali pertama di akun Twitter @TeguhTimurCom pada Sabtu (13/3).
“Saat langit tanpa polusi, alam tampak indah dan cerminkah berkah Allah,” katanya kepada redaksi, Minggu (14/3).
Adhie Massardi menilai bahwa hal serupa juga bisa terjadi pada kekuasaan. Dia yakin jika langit kekuasaan terbebas dari segala polusi, pasti berkah rahmat Ilahi selalu berlimpah.
Atas alasan itu, Adhie Massardi mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu menyingkirkan beragam polusi yang ada, seperti KKN dan dinasti politik.
“Begitu pula langit kekuasaan, tanpa korupsi, kolusi, nepotisme dan dinasti politik niscaya berkah Allah SWT pada negeri ini akan dirasakan seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
Sebuah foto pegunungan yang diunggah Teguh Santosa menjadi heboh setelah seorang warganet menemukan citra lafaz Allah yang tertangkap secara jelas.
“Tadi pagi motret ini. Tanpa tempelan,” tulis Teguh singkat menyertai foto tersebut.
Warganet pemilik akun @Alfayed32526395 memperhatikan dengan teliti foto itu. Dia melingkari objek tertentu di sisi gunung yang bila diperhatikan dengan lebih seksama memang menggambarkan lafaz Allah dalam bahasa Arab.
“Apakah ini kebetulan?” tanyanya mengunggah foto yang sudah dia lingkari itu sambil "mencolek" Teguh.
“Ada lafaz Allah dalam lingkaran,” tulisnya lagi.
Sementara itu, Teguh Santosa ketika dihubungi mengatakan ikut kaget fotonya menjadi perbincangan. Katanya, dia tidak sengaja memotret citra lafaz Allah di sisi gunung tersebut.
"Saya tidak tahu ada citra seperti tulisan Allah dalam bahasa Arab, sampai beberapa orang di Twitter mengatakan demikian," ujar Teguh kepada redaksi, Minggu (14/3).
Teguh mengatakan dirinya bersama keluarga menginap di Jayakarta Suites Bandung di Jalan Bukit Dago Utara, No. 35, Bandung, sejak Kamis malam lalu (11/3). Jumat pagi (12/3) langit tidak begitu cerah dan pandangan ke arah selatan terbatas.
Baru pada Sabtu pagi (13/3) langit cerah, dan pegunungan di selatan tampak lebih jelas.
"Saya hanya motret ke sembarang arah. Tidak tahu nama gunung atau pegunungan di sana," katanya lagi.
Sementara mengenai citra lafaz Allah dalam foto yang diambilnya, Teguh mengatakan, dirinya merasa itu kebetulan saja.
"Saya kira ini hal biasa. Hanya kebetulan saya yang motret," ujar Teguh Santosa yang adalah Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ini.(RMOL)