DEMOKRASI.CO.ID - Usai penangkapan Nurdin Abdullah, rumah dinas Gubernur Sulawesi Selatan dipenuhi dengan karangan bunga.
Nurdin Abdullah saat ini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap sejumlah proyek infrastruktur di Sulsel.
Kalimat di karangan bunga itu pun cukup unik. Sayangnya, tak ada nama jelas siapa pengirimnya.
Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah karangan bunga yang bernada ancaman.
Isinya, jika Sulsel tak lagi dipimpin Nurdin Abdullah, maka warga akan pindah ke planet lain.
Karangan bunga itu atas nama ‘kami yang sedang patah hati karena ditinggal pas lagi sayang-sayangnya’.
“Karena bapak saya betah di Sulsel. Kalo bapak tidak ada saya pindah ke Mars,” demikian bunyi kalimat di karangan bunga tersebut dilansir dari Fajar.co.id (jaringan PojokSatu.id).
Ada juga kalimat yang mengungkap kesedihannya.
“Pak Gubernurku hati kami teriris mengingat semua kebaikan dan kerja keras bapak untuk kami, tidak ada sedikitpun di hati kami percaya kalau bapak melakukan itu, kami yakin bapak segera kembali kesini melanjutkan mimpi-mimpi kami, semangat pak kami menunggumu pulang,” tulisnya demikian.
Karangan bunga juga datang dari perwakilan Warga Seko, Luwu Utara.
“Pulangkan gubernur kami, untuk selesaikan pembangunan di Sulsel,” tulis karangan bunga itu.
Selanjutnya, dari karangan bunga yang lain, ada banyak kalimat yang kreatif, sedih bahkan mungkin cukup menggelitik.
“Ditinggal mantan tak segalau ditinggal bapak,” tulis karangan bunga kiriman anak-anak di stadionk.
Ada juga kalimat yang mengutarakan kerinduan dari karangan bunga kiriman ‘cinta yang tidak pernah bisa terima kenyataan ini’.
“Pak Gub pulang mki kodong, rindu sekali mi semua warga ta,” tulis karangan bunga itu.
Tak kalah unik adalah kiriman dari ‘kami yang mencintaimu’.
“Sayang kami ke bapak sudah kayak kuku meskipun dipotong tetap tumbuh terus,” tulisnya. []