DEMOKRASI.CO.ID - Upaya tim ahli WHO untuk menguak teka-teki mengenai asal-usul virus corona berlanjut, lewat kunjungan mereka ke laboratorium penelitian virus di pusat kota Wuhan di China, Rabu (3/2) waktu setempat.
Di sana, untuk pertama kalinya rim ahli bertemu dengan ahli virologi terkemuka, termasuk Shi Zhengli, yang dijuluki sebagai wanita kelawar.
Para ahli menghabiskan sekitar 3,5 jam di Institut Virologi Wuhan yang dijaga ketat, yang telah menjadi pusat beberapa teori konspirasi yang mengklaim kebocoran laboratorium menyebabkan wabah virus corona pertama di kota itu pada akhir 2019.
“Pertemuan yang sangat penting hari ini dengan staf di WIV termasuk Dr Shi Zhengli. Pertanyaan kunci ditanyakan & dijawab," kata anggota tim Peter Daszak di Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/2).
Kebanyakan ilmuwan, termasuk Shi, menolak hipotesis tentang kebocoran laboratorium. Namun, beberapa ahli berspekulasi bahwa virus yang ditangkap dari alam liar dapat ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk menguji risiko limpahan manusia dan kemudian melarikan diri melalui anggota staf yang terinfeksi.
"Sangat menarik. Banyak pertanyaan," kata Thea Fischer, seorang anggota tim dari Denmark, sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah tim telah menemukan sesuatu.
Tim WHO yang terdiri dari beberapa ahli itu akan menghabiskan waktu dua minggu untuk melakukan kerja lapangan, setelah menyelesaikan masa karantina selama dua minggu setelah tiba di Wuhan. (RMOL)
