DEMOKRASI.CO.ID - Tingkat keterpilihan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih unggul dari sejumlah pejabat negara, berdasarkan survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM).
Direktur Eksekutif LPMM, Daniel Zafnat Paneah mengatakan, keterpilihan Ganjar dan Anies yang tinggi disampaikan 1.324 responden surveinya yang tersebar di 420 kabupaten/kota.
Pihaknya menanyakan kepada responden tentang tokoh-tokoh di pemerintahan dan bukan ketua umum partai yang layak dipilih sebagai presiden, jika pilpres digelar hari ini.
"Dari 1.324 responden, diposisi pertama dari empat besar ditempatkan Ganjar Pranowo dengan tingkat keterpilihan sebesar 11,20 persen dan Anies Baswedan sebesar 10,30 persen," ujar Daniel dalam jumpa pers virtual, Kamis (11/2).
Persentase keterpilihan Ganjar dan Anies tersebut, lanjut Daniel, lebih tinggi dari tiga sosok pejabat pemerintah pusat yang berada diurutan ketiga, keempat dan kelima.
Daniel menyebutkan, diurutan ketiga ada nama Ketua DPR Puan Maharani yang memperoleh 9,70 persen suara. Disusul Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diurutan keempat sebesar 8,40 persen, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diurutan kelima sebesar 7,40 persen.
Namun, Daniel melihat potensi Airlangga Hartarto menjadi Presiden bisa tetap mengungguli Anies dan Ganjar. Karena, dia merupakan Ketua Umum Partai Golkar yang memiliki tingkat keterpilihan tinggi dari segi capres dari kalangan ketua umum partai.
"Ternyata Airlangga Hartarto meskipun beliau sebagai tokoh dari ketua umum partai, nama beliau juga ikut masuk daftar urutan terbesar tertinggi jika dipilih masyarakat, karena beliau menjabat Menko Perekonomian," tuturnya.
"Hal tersebut membantu beliau menaikan elektabilitas jika nanti dilaksanakan pemilihan," demikian Daniel menambahkan.
Survei LPMM ini dilakukan mulai tanggal 5-16 Januari 2021, yang memiliki margin of error kurang lebih 2,7 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun surveyor yang melangsungkan survei via telpon dipilih yang sudah terlatih. Karena, survei ini menggunakan metode Home Location Register (HLR) atau survei via telepon dengan mengambil sampel secara acak dalam rentang usia 17 tahun ke atas di 420 kabupaten/kota. (*)