DEMOKRASI.CO.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai, kerumunan yang terjadi ketika Presiden Joko Widodo tiba di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa waktu lalu merupakan bentuk spontanitas warga.
Menurut dia, hal ini wajar lantaran warga sudah lama ingin bertemu Presiden.
"Jadi bayangkan warga di Indonesia Timur sudah lama ingin bertemu presidennya, pemimpinnya, ya tentu saja ada spontanitas, ada euforia yang meluap-luap, jadi saya kira itu wajar," kata Donny kepada Kompas.com, Jumat (27/2/2021).
Donny mengaku, pihak protokoler Presiden sebenarnya telah mengatur agar kedatangan Jokowi sesuai dengan protokol kesehatan. Namun, antusiasme warga tidak terduga.
Oleh karenanya, peristiwa ini akan dijadikan pelajaran agar ke depan kejadian serupa bisa diantisipasi dan mitigasi.
"Tapi saya kira ini jadi pelajaran untuk manajemen protokoler kedatangan Presiden di daerah di kemudian hari," ujarnya.
Donny menyebut, ke depan pihaknya akan berupaya meminimalisasi terjadinya kerumunan dalam kunjungan Presiden.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa masyarakat yang hendak menyambut Kepala Negara harus tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.
"Jadi akan diatur sedemikian rupa sehingga kerinduan terhadap Presiden bisa diobati tetapi tetap diatur dengan protokol kesehatan," katanya.
Sebelumnya, terjadi kerumunan warga saat menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Maumere, NTT, Selasa (23/2/2021).
Saat itu, Jokowi sejatinya hendak meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Namun, sejak Selasa pagi, warga sudah ramai menunggu kedatangan Jokowi di tepi jalan.
Saat keluar dari bandara tepatnya di Kelurahan Waioti, Maumere, mobil Jokowi langsung disambut kerumunan warga.
Jokowi pun sempat menyapa warga melalui atap mobil yang terbuka, Jokowi yang nampak memakai masker hitam terlihat melambai-lambaikan tangan.
Warga lalu riuh bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan mengarahkan ponsel ke Presiden untuk mengabadikan momen.
Meski memakai masker, warga saling berdesakan. Dari rekaman video yang beredar terlihat tak ada jaga jarak antara satu orang dengan lainnya.
Tak lama, Jokowi nampak melempar suvenir dari mobil ke arah warga, yang lagi-lagi disambut dengan keriuhan. (*)