DEMOKRASI.CO.ID - Isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat (PD) juga mengusik telinga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Buktinya, SBY sampai 'turun gunung' demi memberikan pernyataan seputar isu kudeta Demokrat.
Melalui sebuah video berdurasi sekitar 40 menit, SBY berbicara secara gamblang terkait isu kudeta, yang menurutnya sudah menjadi gerakan. Jika mendengar pernyataan SBY, ada satu tokoh dari luar internal PD yang paling sering dia ucapkan, yang tak lain adalah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Seperti diketahui, isu kudeta Demokrat diembuskan sendiri oleh partai berlambang mirip logo mercy itu pada awal Februari 2021. Isu kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu kemudian bergulir hingga tercetus wacana kongres luar biasa (KLB).
Menurut Partai Demokrat, bukan tanpa alasan mengapa SBY sampai turun gunung untuk merespons isu tersebut. PD menyebut SBY, selaku Ketua Majelis Tinggi PD, memiliki kewenangan strategis terkait wacana KLB.
"Beliau adalah sesepuh dan pendiri Partai Demokrat. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai yang memiliki peran dan kewenangan sangat strategis terkait isu KLB abal-abal ini," kata Wasekjen PD Ossy Dermawan kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).
Disebutkan bahwa KLB di Partai Demokrat bisa dilakukan jika telah mendapatkan persetujuan Ketua Majelis Tinggi. Begitu aturan main yang menurut Ossy berlaku di PD.
"Jadi pandangan beliau dalam arahan tersebut bahwa GPK (gerakan pengambilalihan kepemimpinan) PD sebagai sesuatu yang harus dilawan oleh Partai Demokrat menandakan KLB yang diusahakan oleh oknum GPK PD ini ilegal dan tidak sesuai dengan aturan main partai kami," sebut Ossy.
Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) PD, Herman Khaeron juga menjelaskan alasan SBY sampai turun gunung menanggapi wacana KLB. Penjelasan yang dikemukakan Herman juga serupa dengan Ossy.
"Pak SBY adalah penggagas, pendiri, dan saat ini sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai," ucap Herman
"Beliaulah yang membesarkan Partai Demokrat, dan urgensinya turut bicara adalah untuk menjawab dan meluruskan ocehan para pelaku GPK PD yang penuh fitnah, adu domba, dan melanggar etika berpolitik, serta menegaskan bahwa Ketum AHY dan DPP PD sudah dalam perjuangan yang benar," sambungnya.(dtk)