DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah China mengkritik pemuda di negaranya sendiri dan menyebutnya sebagai sosok yang tak lagi jantan. Mereka menyebut anak laki-laki zaman sekarang terlalu manja dan terlihat feminin.
Menyadur BBC kamis (04/02), Kementerian Pendidikan China menyiapkan reformasi pendidikan jasmani untuk menumbuhkan kejantanan pemuda China di tingkat sekolah.
Proposal untuk Mencegah Feminisasi Remaja Laki-Laki beredar dan meminta sekolah untuk memperkuat perekrutan guru dengan menggandeng mantan atlet untuk menggembleng anak laki-laki.
Pada bulan Mei tahun lalu, delegasi badan penasihat utama China, Si Zefu mengatakan banyak pemuda China yang kini menjadi lemah, pemalu dan merendahkan diri.
Pemuda China cenderung ke arah feminin katanya dan dianggap membahayakan kelangsungan hidup juga perkembangan bangsa China sehingga harus dikelola secara efektif.
Si Zefu menyalahkan pendidikan di rumah yang terlalu memanjakan anak laki-laki sehingga tak lagi memiliki citra gagah layaknya pahlawan. Ia juga menyebut artis pria China membawa dampak yang cukup kuat.
Warga China menanggapi rencana ini dengan negatif. Mereka menyebutnya seksis dan menyayangkan sikap pemerintah yang mengesampingkan karakter setiap anak-anak.
"Anak laki-laki juga manusia. Memiliki emosi, pemalu atau lembut, ini adalah karakteristik manusia."
Sementara itu, Xi Jinping yang sangat mencintai sepakbola memiliki harapan besar untuk mewujudkan China sebagai 'Negara Adidaya Sepakbola Dunia' di tahun 2050.
Pemerintah mencatat atlet-atlet berprestasi asal China seperti pemain basket Yao Ming justru meraih ketenaran di luar negeri. (*)