DEMOKRASI.CO.ID - Militer Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan terhadap fasilitas yang digunakan oleh militan didukung Iran di Suriah timur.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (26/2), Pentagon mengungkap, serangan itu sebagai balasan atas serangan roket yang baru-baru ini menargetkan lokasi pasukan AS di Irak.
"Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS pada (Kamis) malam melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah timur," kata jurubicara Pentagon, John Kirby.
"Serangan ini diotorisasi sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap personel Amerika dan Koalisi di Irak, dan terhadap ancaman yang sedang berlangsung terhadap personel itu," lanjutnya.
Pada 15 Februari, roket menghantam pangkalan militer AS yang berlokasi di Bandara Internasional Erbil. Insiden itu membuat satu kontraktor non-Amerika tewas, serta sejumlah kontraktor dan seorang pekerja layanan Amerika terluka.
Serangan lain menghantam pangkalan yang menampung pasukan AS di utara Baghdad beberapa hari kemudian melukai setidaknya satu kontraktor.
Ketegangan antara Iran dan AS terjadi ketika keduanya tengah mencari cara untuk kembali ke kesepakatan nuklir, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 yang telah ditinggalkan oleh mantan Presiden Donald Trump. (RMOL)