DEMOKRASI.CO.ID - Aksi Presiden Joko Widodo dicegat kerumunan orang di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan membagikan souvenir ke masyarakat terus dikritik.
Tak jarang ada yang menganggap bahwa Presiden Joko Widodo telah memberi contoh yang buruk pada rakyat tentang penanganan Covid-19. Di mana rakyat selama ini terus ditekankan untuk mematuhi 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga pun meminta Presiden Joko Widodo berlaku adil dalam kasus kerumunan ini. Sebab tidak jarang banyak rakyat yang ditangkapi karena dianggap telah menimbulkan kerumunan.
Selain itu, Andi juga meminta mantan walikota Solo tersebut untuk jadi teladan yang baik bagi rakyat Indonesia. Khususnya tentang komitmen bersama mengakhiri pandemi.
“Berlakulah yang adil Pak Jokowi dan berilah teladan, contoh pada seluruh warga negara yang bapak pimpin,” tegasnya kepada redaksi, Rabu (24/2).
Kepada Jokowi, Andi Sinulingga meminta untuk bisa membayangkan jika yang berada di atas mobil tersebut adalah rakyat biasa. Sudah barang tentu yang bersangkutan akan ditangkap dengan alasan menimbulkan kerumunan.
“Bisakah dibayangkan jika yang begitu dilakukan oleh orang-orang seperti kami-kami ini? Dan bagaimana sikap aparat yang bapak pimpin?” tutup Andi Sinulingga.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan peristiwa ini. Katanya, video itu diambil saat presiden tiba di Maumere dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete.
Jokowi dan rombongan sudah ditunggu masyarakat di pinggir jalan. Sementara saat rombongan melambat, masyarakat bergerak ke tengah jalan, sehingga membuat iring-iringan berhenti.
"Jadi sebenarnya itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Dan kebetulan mobil yang digunakan presiden atapnya dapat dibuka, sehingga presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," kata dia(RMOL)