DEMOKRASI.CO.ID - Partai Nasdem mengaku heran dengan keyakinan Partai Demokrat yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo telah menegur Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Disebutkan bahwa teguran dilakukan Jokowi karena Moeldoko diduga ikut menggalang pengambilalihan paksa Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali justru mempertanyakan dasar dari klaim tersebut.
"Wah berita dari mana itu, nggak ngerti. Emang salah Pak Meoldoko apa ya?" ujarnya yang bertanya balik kepada wartawan, Jumat (5/1).
Untuk kasus kudeta Demokrat, sambung Ahmad Ali, Moeldoko sudah memberi penjelasan. Mantan panglima TNI itu membantah bahwa dirinya ingin melakukan kudeta.
“Beliau (Moeldoko) sudah jelaskan bahwa benar dia didatangi oleh kader Demokrat, tapi beliau tidak membenarkan bahwa beliau mau 'mengkudeta' Ketum Demokrat," tegasnya.
Partai Demokrat merasa yakin Presiden Joko Widodo sudah menegur Moeldoko atas dugaan penggalangan kekuatan untuk mengambil alih Demokrat secara paksa.
Keyakinan itu sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (DPP) Partai Demokrat Andi Arief.
“KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Jumat (5/2).
Senada itu, Wasekjen Demokrat, Renanda Bachtar juga yakin Presiden Joko Widodo sudah menegur Moeldoko.
Keyakinan tersebut didasari pada sikap Moeldoko yang cenderung gugup saat jumpa pers.
"Ya menurut kami bisa juga diterjemahkan efek dari teguran presiden kepada yang bersangkutan," katanya. (RMOL)