DEMOKRASI.CO.ID - DPP Partai Demokrat akhirnya memberikan keterangan terkait sosok orang Presiden Joko Widodo yang diduga melakukan upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui keterangan tertulisnya mengatakan, sejak Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pernyataan terbuka, pihaknya menunggu respons resmi dari Presiden Jokowi.
Herzaky menerima informasi bahwa Presiden Jokowi telah menerima dan membaca surat yang dikirim oleh AHY. Apalagi, banyak kalangan yang ingin mengetahui siapa sebenarnya sosok oknum yang ingin mengkudeta AHY dari kursi Demokrat 1.
Karena belum ada pernyataan terbuka dari Presiden Jokowi, Herzaky mengungkapkan berdasarkan dari pengakuan, kesaksian sejumlah pimpinan pusat, oknum orang dekat Jokowi yang diduga melakukan upaya pengambil alihan adalah Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko).
"Dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," demikian keterangan Herzaky yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/2).
AHY siang tadi menyampaikan pernyataan politik secara terbuka bahwa ada pihak yang sengaja melancarkan skenario pengambil alihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Dijelaskan AHY, sejak sebulan lalu secara internal pihaknya sudah mendapatkan laporan dari beberapa petinggi Partai Demokrat. Selain oknum orang dekat Jokowi, terdapat 4 kader dan mantan kader Demokrat yang melancarkan aksi itu.
Usai AHY memberi pernyataan, Kantor Berita Politik RMOL berusaha mengkonfirmasi ke pihak Istana. Sejak awal beredar kabar, orang dekat Jokowi yang berupaya melakukan kudeta adalah Moeldoko.
Moeldoko pada Senin malam pukul 19.00 WIB memberikan informasi akan memberi pernyataan terbuka merespons tudingan dari Partai Demokrat. []