DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana, Presiden meninjau lahan food estate di Desa Makata Keri, Kabupaten Sumba Tengah pada Selasa (23/2).
Yang menjadi sorotan, Jokowi nekat berjalan ke tengah sawah saat hujan lebat. Presiden hanya mengenakan payung hitam tanpa pengawalan.
Banyak yang mengkhawatirkan keselamatan Presiden dari sambaran petir. Sebab saat itu hujan lebat. Sementara rombongan dan pengawal hanya nampak menunggu di samping sawah.
Video itu, salah satunya dibagikan oleh Jubir Presiden Fadjroel Rachman dalam saluran YouTube-nya,
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief menulis sentilan halus diduga terkait aksi nekat Jokowi itu. Dia menanyakan pertangungjawaban siapa nanti, jika Jokowi tersambar petir.
“Siapa yang bertanggung jawab kalau Gundala terpapar Covid dan tersambar petir?” katanya, dikutip Rabu (24/2).
Dalam kunjungan kerja itu, Jokowi juga meresmikan Bendungan Napun Gete di Mauemere Kabupaten Sikka
Di sana pun, Jokowi disambut kerumunan warga yang spontan keluar dan menghalau mobil Presiden. Jokowi juga melempar bingkisan ke arah kerumunan. Aksi ini juga disorot banyak pihak. Terlebih saat ini pemerintah sendiri melarang keras adanya kerumunan.
Kerumunan itu juga disentil elit Demokrat lain, Yan Harahap. Dia menilai, aturan dan larangan terhadap kerumunan hanya berlaku bagi pihak oposisi.
“Aturan penindakan pelanggar prokes Covid-19 hanya berlaku ‘pada lawan’, ” sindirnya. (*)