DEMOKRASI.CO.ID - Aktivis Petisi ’28 Haris Rusly Moti mencermati gaya Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo dalam merespon setiap kritik yang disampaikan sejumlah tokoh terhadap kinerja Kementerian Keuangan.
Menurutnya, gaya Prastowo lebih mirip seperti preman dan tidak mencerminkan seorang pejabat publik.
“Sobat, aku baca cara @prastow merespon kritik publik kepada Kemenkeu yg dipimpin @smindrawatii persis kayak preman, kayak anak leger hehe tak mencerminkan Sikap sebagai staf khusus & jubir Kemenkeu yang digaji dari uang pajaknya rakyat. BAHAYA manusia songong kayak begini. @jokowi,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (18/2).
Kepada redaksi, mantan ketua umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) tersebut menjabarkan apa yang dia maksud. Menurutnya, sebagai pejabat negara, dalam merespon kritik tidak perlu dengan menyerang balik orang yang mengkritik.
Pejabat publik jangan sampai bersikap layaknya preman yang kasar dan besar kepala dalam menyikapi perbedaan pendapat.
Selain itu, Haris Rusly Moti juga menduga Yustinus Prastowo mengerahkan buzzer bayaran untuk mem-backup dirinya saat menyerang dan mem-bully tokoh-tokoh masyarakat yang punya pandangan alternatif seperti ekonom senior Kwik Kian Gie dan Rizal Ramli.
“Orang orang ini punya niat baik untuk negeri ini, tentu pandekatannya berbeda dengan Menkeu maupun babu di bawahnya. Wajar saja orang beda pendekatan,” tegasnya.
Pertanyaannya kemudian, sambung Haris Rusly Moti, kenapa Prastowo harus menggunakan cara-cara yang menurutnya tidak beradab dengan menyerang para pengkritik. Seharusnya, Prastowo atau Kemenkeu menghadapi kritik dengan elegan.
“Bila perlu ajak aja debat terbuka. Kalau punya niat baik, kenapa harus pakai buzzeRp untuk menyerang para pengkritik?” sambungnya menduga.
Prastowo Yustinus yang namanya disebut Haris Rusli Moty kemudian memberi kicauan balasan. Dia menyampaikan harapan agar dirinya bisa lebih baik dalam bekerja.
“Wah...saya dinilai kayak preman dalam merespon kritik publik kepada Kemenkeu. Semoga saya bisa lebih baik,” tuturnya.
Prastowo merasa tanggapannya ke Kwik Kian Gie sudah sangat jelas dan fokus pada substansi. Pernyataannya jauh dari ad hominem atau menyerang pribadi.
“Sila tunjukkan salah saya di mana? Soal Bang RR, silakan nilai sendiri betapa konsistennya menggunakan julukan “Menteri Terbalik”. Apakah menurut Anda itu kritik?” tutupnya.(RMOL)