DEMOKRASI.CO.ID - Seorang guru di India menjadi wanita pertama yang akan menjalani hukuman gantung setelah membius dan membunuh tujuh anggota keluarganya.
Menurut laporan media lokal, Makkal Osai, motif pembunuhan itu disebabkan pihak keluarga menentang rencana pernikahan sang bu guru dengan kekasihnya.
Seperti dilansir The Star, Senin (22/2/2021) bu guru bernama Shabnam itu diketahui meraih gelar master dalam Bahasa Inggris dan Geografi. Shabnam sempat mengajukan permohonan pengampunan terakhir kepada gubernur negara bagian Uttar Pradesh, tapi ditolak.
Persiapan hukumannya sedang dilakukan di satu-satunya tiang gantungan wanita di kota Mathura. Sejak 1947, belum ada wanita yang dihukum gantung di sana.
Saat pembunuhan pada April 2008 lalu, Shabnam sedang dalam kondisi hamil tujuh minggu akibat hubungannya dengan kekasihnya, seorang pria putus sekolah. Wanita itu melahirkan seorang bayi laki-laki pada bulan Desember 2008 saat mendekam di penjara.
Shabnam dan kekasihnya, Salem, dinyatakan bersalah dan divonis mati atas kasus pembunuhan oleh Pengadilan Distrik pada tahun 2010 setelah persidangan selama dua tahun. Hukuman mati itu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Allahabad pada tahun 2012 dan Mahkamah Agung India pada tahun 2015.
Permohonan pengampunan, termasuk permohonan 'yang menyayat hati' dari putranya yang sekarang berusia 13 tahun, juga ditolak oleh presiden India.
Salem, yang menyebut Shabnam memintanya untuk membantunya membunuh keluarganya, juga akan digantung secara bersamaan.(dtk)