logo
×

Rabu, 03 Februari 2021

Diusung PDIP & Anggota Freemason, Bupati Terpilih di NTT Ternyata WNA asal Amerika

Diusung PDIP & Anggota Freemason, Bupati Terpilih di NTT Ternyata WNA asal Amerika

DEMOKRASI.CO.ID - Gegap gempita kemenangan Orient P Riwu Kore terpaksa harus tertahan.

Ia yang selangkah lagi akan dilantik sebagai Bupati Kabupaten Sabu Raijua di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sepertinya harus menunda untuk menduduki kursi nomor satu di kabupaten yang berbatasan dengan Australia itu.

Pasalnya, Bawaslu setempat menemukan fakta jika bupati terpilih tersebut merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat (AS).

Fakta ini sendiri ditemukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sabu Raijua usai melakukan mendapat konfirmasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.

"Pihak Kedubes AS di Jakarta sudah memberikan konfirmasi dan mengiyakan bahwa yang bersangkutan masih berkewarganegaraan AS," kata Ketua Bawaslu Sabu Raijua Yugi Tagi Huma dikutip dari Antara, Selasa, 2 Februari 2021.

Pihak Bawaslu sendiri menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan kebenaran kabar tersebut sejak Januari 2021 lalu.

Bahkan, Yugi mengatakan bahwa sebelum tahapan Pilkada Sabu Raijua digelar, pihaknya sudah mengingatkan  KPU Sabu Raijua terkait isu Orient bukan berkewarganegaraan Indonesia.

"Kami minta mereka jangan terburu-buru menetapkam bupati dan wakil bupati terpilih, tetapi akhirnya ditetapkan juga," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Kini, Bawaslu Sabu Raijua telah mengirimkan surat ke Imigrasi di Kupang dan kantor Imigrasi pusat.

Hal ini untuk mencari tahu kembali soal dugaan bupati terpilih Sabu Raijua masih berkewarganegaraan AS.

Ia menilai apa yang dilakukan Bupati terpilih tersebut merupakan pembohongan publik. Juga dianggap mencederai sistem perpolitikan di Indonesia.

Untuk kasus ini, pihaknya menyerahkannya ke KPU dan pemerintah untuk penanganan lebih lanjut.

Sebagai informasi, P. Riwu Kore mencalonkan diri sebagai Bupati Sabu Raijua pada Pilkada 2020.

Ia mencalonkan diri bersama Thobias Uly. Pasangan Orient-Tobias diusung oleh Partai Demokrat dan PDIP.

Lalu, Orient meraih 48,3 persen suara sah berdasarkan hasil rekap akhir KPU Sabu Raijua. Mereka mengalahkan dua paslon lainnya, yakni pasangan petahana Nikodemus NRihiHeke-YohanisYly Kale dan pasangan Takem Irianto Radja Pono-Herman Hegi Radja.

Untuk diketahui, disalin dari laman pegiatliterasi.com, Orient lahir di Kupang, 7 Oktober 1964 atau kini berusia 56 tahun, dari pasangan Agustinus David Riwu Kore dengan Ema Mariance Koroh Dimu.

Dia merupakan anak keempat dari 8 bersaudara. Salah satu kakak kandungnya adalah Walikota Kupang Jefri Riwu Kore.

Suami dari Trinidad Martinez itu memiliki 2 anak, yakni Franklin D Riwu Kore dan Jessica M Riwu Kore.

Franklin D Riwu Kore merupakan pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat (US-Army) yang memiliki keahlian sebagai penembak jitu.

Kedua anak Orient dan Trinidad lahir di Amerika Serikat.

Trinidad merupakan keturuna Yahudi dan Spanyol.

Orient Riwu Kore mulai mengikuti pendidikan dasar di SD Inpress Nunbaun Sabu, Kupang pada tahun 1971 hingga 1977.

Kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Kupang sejak tahun 1977 hingga 1980.

Pendidikan menengah atas diselesaikan di SMEA negeri Kupang dari tahun 1980 hingga 1983.

Setelah itu, Orient menyelesaikan pendidikan Sarjana Administrasi Niaga di Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang dari tahun 1983 hingga 1987.

Semasa kuliah Undana, dia menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan anggota Resimen Mahasiswa atau Menwa.

Pendidikan Master of Arts (MA) in Religius Studies diselesaikan di University of California (UCLA) Los Angeles (1996), Master of Business Administration (MBA) diselesaikan di University of Southern California (USC) tahun 1999, dan Master of Theology (ThM), di selesaikan di California Center of Theological Studies USA tahun 2001.

Sedangkan ke-3 gelar doktornya, Doktor of Philosophy (PhD) diselesaikan di Dallas Theology Seminary di Texas (2004), PhD Accouting and Finance diselesaikan di Argosy University of San Diego (2010); dan Doktor of Business Administration (DBA) diselesaikan di North Central University, Presscott, Arizona, USA (2016).

Sebelum memutuskan menjadi kepala daerah di NTT, Orient merupakan pengusaha dan karyawan.

Pada tahun 1980-an, Orient sempat menjadi Tax Controller pada Garuda Indonesia Group di Jakarta.

Pada tahun 1993, dia kemudian mendapat kesempatan belajar ke Amerika.

Pada tahun 1999, dia membuka restoran di Amerika.

Pada tahun 2003, membuka minimarket kemudian berkembang.

Pada tahun 2004, Orient bekerja di Digital Telecommunication Group-USA.

Pada tahun 2005, saat pindah ke San Diego, Orient mulai investasi di bidang real estate dan membeli beberapa apartment untuk disewakan, serta mempunyai puluhan hektar tanah di beberapa negara bagian di Amerika.

Karena selalu suka dengan tantangan dalam pekerjaannya, pada tahun 2007, Orient mencoba melamar ke General Dynamics, salah satu BUMN dari Departement Pertahanan AS.

General Dynamics memproduksi sejumlah kapal perang.

Tahun 2007 sampai 2012, Orient sempat aktif sebagai Master Masons, dalam Secret Organisasi Freemasons (America Secret Society).

Sejak tahun 2000 sampai tahun 2015, aktif sebagai Associate Pastor di Gereja Hollywood Christian Center- Hollywood.

Pada tahun 2000, mendirikan gereja bernama Orient Christuan Center di Los Angeles hingga berkembang ke San Diego.

Di bidang politik, Orient sempat menjadi kader Partai Golkar, di Jakarta semasa Orde Baru berkuasa.***

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: