DEMOKRASI.CO.ID - Upaya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko “mengkudeta” kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari pucuk pimpinan Partai Demokrat diledek.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief menyebut upaya itu sebagai kudeta tengsin atau kudeta yang ketahuan. Pelaku kudeta sudah bisa diidentifikasi secara jelas dalam waktu yang singkat.
“‘Kudeta tengsin’ sudah ditumpas kurang dari 24 jam. Pelakunya sudah teridentifikasi jelas,” tegasnya dalam akun Twitter pribadinya, Kamis (4/2).
Menurutnya, kini bola panas ada di tangan Presiden Joko Widodo. Jokowi punya pilihan untuk membebaskan kantor kepresidenan terbebas dari beban politik menuju 2024.
Caranya, dengan segera memberhentikan Moeldoko dari jabatan yang sekarang diemban. Jika tidak maka kasus ini akan berimbas pada citra Jokowi yang akan disebut ikut cawe-cawe.
“Jika tidak diberhentikan, saya khawatir masyarakat akan menuduh ada keterlibatan,” tutupnya. []