DEMOKRASI.CO.ID - Orangtua Rizka Fitria (21), Alan, mengungkap putrinya baru bekerja 5 bulan sebagai honorer sebelum dibunuh oknum polisi berpangkat Aipda yang bertugas di Polres Belawan. Mereka sekantor.
Alan menjelaskan bahwa putrinya bekerja di Polres Pelabuhan Belawan berawal saat praktek kerja lapangan (PKL) yang ditugaskan dari sekolahnya.
Sementara polisi berpangkat Aipda yang belum dibeberkan identitasnya ini oleh Polda Sumut, sama-sama bekerja di Polres Belawan tersebut
“Awalnya, anak saya kerja praktek di sana (Polres Pelabuhan Belawan). Namun, setelah tamat, ia diminta bantu-bantu di Polres sebagai tenaga honor yang membantu bagian kesehatan,” ujarnya.
Menurut Alan, Rizka Fitria sempat berhenti sebagai tenaga honorer di Polres Pelabuhan Belawan, namun, lima bulan terakhir kembali dipanggil kerja.
Tak jelas alasan pemanggilan ini lagi.
“Sempat berhenti. Namun lima bulan terakhir, dia kerja di sana lagi. Kami sudah percaya karena anak kami bekerja di Polres Belawan. Karena kami anggap lingkungan aman,” ungkapnya.
Dia tak menyangka anaknya dibunuh dengan cara tragis oleh oknum polisi yang bekerja di Polres Belawan, tempat anaknya bekerja itu.
“Apa salah anak kami. Anak kami ini baik orangnya. Ia tidak pernah membuat masalah,” katanya.
Kedua korban merupakan warga Lorong VI, Veteran Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Rumah kedua korban tak jauh dari lokasi Polres Belawan.
Sebelumnya, Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan mengungkap motif oknum polisi berpangkat Aipda membunuh dua wanita di Sumatera Utara.
Diketahui, dua wanita yang dibunuh polisi ini bernama Rizka Fitria (21) dan Aprilia Cinta (16) yang jenazahnya ditemukan beberapa hari lalu.
Oknum polisi itu menurut AKBP MP Nainggolan sudah ditangkap.
Pelaku merupakan oknum polisi yang bertugas di Polres Pelabuhan Belawan.
“Motifnya karena sakit hati,” kata AKBP MP Nainggolan, Kamis (25/2).
Rasa sakit hati oknum polisi yang belum disebutkan identitasnya itu berawal dari pertemuannya dengan korban Rizka Fitria yang bekerja sebagai honorer di Polres Belawan.
Menurut Nainggolan, saat itu Rizka meminta kepada tersangka untuk menyampaikan titipan kepada tahanan di sel Mapolres Pelabuhan Belawan.
Kemudian beberapa waktu kemudian, Rizka bersama Aprilia mendatangi tersangka menanyakan soal titipan itu.
“Ketika korban menanyakan perihal titipannya, terjadi ketersinggungan hingga membuat oknum tersebut sakit hati,” ungkap Nainggolan.
Setelah itu, tersangka menghabisi kedua wanita itu dengan cara dicekik.
Setelah tewas, jasad Rizka dan Aprilia dibuang terpisah di wilayah Sergai dan Medan Barat.
“Korban dihabisi dengan cara dicekik,” ungkap AKBP Nainggolan tanpa menjelaskan secara detail lokasi pembunuhan tersebut.
Apakah di seputar Belawan atau lokasi lain di Kota Medan. Polda Sumut belum membeberkan lokasi keduanya dibunuh.
Oknum polisi itu kini sudah diamankan di Mapolres Pelabuhan Belawan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya jenazah Rizka Fitria ditemukan di pinggir Jalan Lintas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) pada Senin (22/2) sekira pukul 01.50 WIB.
Kemudian, jenazah Aprilia Cinta ditemukan di Jalan Budi Kemasyarakatan Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Senin (22/2) pagi.[psid]