DEMOKRASI.CO.ID - Indonesia mencatat penambahan kasus positif sebesar 7.445 pada Selasa (5/1). Jumlah kasus aktif atau pasien yang masih berjuang melawan Covid-19 pada saat ini sebanyak 110.693 atau 14,2 persen. Akibatnya jumlah ketersediaan tempat tidur rumah sakit (BOR atau Bed Occupation Rate) membludak, dan tenaga kesehatan menipis.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, perkembangan kasus positif Covid-19 mingguan memperlihatkan kembali kenaikan kasus. Dan kenaikannya minggu ini sebesar 7,3 persen dibanding minggu sebelumnya. ’’Jika dilihat dari tren perkembangannya, ICU dan isolasi makin meningkat dan mengkhawatirkan,’’ kata Prof Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/1).
Di beberapa daerah, keterisian ICU dan Isolasi rumah sakit di daerah melebih 70 persen. Atau tersisa 30 persen saja. Yaitu di sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jogjakarta, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah.
’’Hal ini jadi alarm bagi kita bahwa kita sedang dalam keadaan darurat yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis,’’ tegas Wiku. ’’Perlu dipahami bahwa masih tersisanya seidikt tempat tidur belum tentu bisa digunakan karena terbatasnya tenaga kesehatan,’’ tambahnya.
Wiku mangatakan, sampai saat ini 230 dokter yang sudah meninggal, di mana tren jumlah meninggalnya dokter meningkat sejak Oktober 2020, dan memuncak pada Desember 2020. Jika masyarakat terus abai, kata dia, seberapapun tempat tidur ditambah tak akan cukup untuk menampung.
’’Satu-satunya cara cegah penularan dengan tidak berkerumun jalankan protokol 3M yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Berkaca pada Covid-19 terdapat beberapa negara yang melihat ancaman sampai gelombang ketiga. Kondisi ini menunjukkan bahwa ancaman pandemi belum selesai,’’ tandasnya. (*)