DEMOKRASI.CO.ID - WhatsApp bikin aturan seenaknya yang memaksa pengguna Android untuk tidak bisa menolak pada 8 Februari 2021. Netizen langsung ramai di Twitter dengan mengusung tagar Telegram.
Berdasarkan pantauan VIVA Tekno pada Kamis malam, 7 Januari 2021, tagar Telegram sudah lebih dari 131 ribu kali di-tweets. Bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan kekecewaan netizen yang juga pengguna WhatsApp lantaran seenaknya mengeluarkan kebijakan privasi baru.
Sesuai notifikasi yang muncul di aplikasi pesan instan milik Facebook itu, pengguna Android diminta untuk menyetujui kebijakan privasi baru tersebut. Setelah menyetujui kebijakan baru tersebut, pengguna tidak akan mengalami perbedaan saat menggunakan WhatsApp.
Semua chat, pesan, panggilan dan update status masih akan dilindungi dengan enkripsi end-to-end. Apabila tidak setuju maka WhatsApp menyarankan penggunanya untuk menghapus akun mereka. Berikut beberapa ungkapan rasa kecewa netizen kepada WhatsApp:
#Telegram employees watching #WhatsApp destroy itself pic.twitter.com/2Mfx1WN0hp
— Deepash Shukla (@sab_mein_expert) January 7, 2021
Nowadays people are switching to #Telegram from whatsapp pic.twitter.com/klcjE7qsCd
— Rajnish Shrivastava (@Rajnish28152260) January 7, 2021
Are we all moving to Telegram?
— Joe Human (@joe_human_) January 7, 2021
#Telegram vs #WhatsApp
— Umang Dadhaniya (@UmangDadhaniya3) January 7, 2021
let's shift to telegram
choose right pic.twitter.com/pw0PAsv6Q0
Signal and Telegram are now better alternatives if you are concerned about your privacy. Here’s what a Facebook wants out of you on WhatsApp and it’s own site: pic.twitter.com/uBN5g9ufgx
— Mike Butcher (@mikebutcher) January 7, 2021