DEMOKRASI.CO.ID - Jutaan dosis vaksin Sinovac dari China telah sampai di Indonesia dan siap untuk didistribusikan ke berbagai daerah. Rencana pendistribusian vaksin tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hertanto dan akan disusul dengan agenda vaksinasi mulai pekan depan.
Lewat akun Twitternya, Fadli Zon menyampaikan pertanyaan kritis terkait pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hertanto soal vaksin Sinovac yang disebut sudah siap untuk didistribusikan. Fadli Zon ragu, terkait status vaksin apakah sudah final dan aman untuk digunakan atau masih dalam tahap uji klinis.
"Saya ingin bertanya pada @KemenkesRI, vaksin Sinovac dari China yang akan disuntikkan itu vaksin final atau masih clinical trial tahap 3? Tolong dijawab agar jelas," tulis Fadli Zon dalam akun Twitternya.
Menanggapi cuitan tersebut, beberapa warganet justru menanyakan kapasitas Fadli Zon sebagai seorang anggota DPR. Mereka menyebut, Fadli seharusnya lebih paham tentang seluk beluk vaksin yang akan didistribusikan untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Aneh juga ya kok Anggota DPR RI malah nanya. Apakah tidak ada pengawasan atau rapat atau semacam apalah sampai-sampai Anggota DPR RI sekelas @fadlizon sampai nggak tahu. Di manakah dirimu wahai para anggota dewan?" tulis warganet dengan akun @Muhammad Aamriee.
Selain itu, ada juga warganet yang merasa ragu dengan kualitas vaksin Sinovac yang akan diberikan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.
"Saya mau tanya pada bapak DPR dalam teks ini apakah rakyat diberi pilihan bila pemerintahan memberi hak kepada rakyat untuk memakai vaksin, apakah rakyat tidak diberi hak untuk menolak? Karna sudah beredar di media masa bahwa vaksin yang belum final ini diwajibkan," tulis akun @beybolenk.
Cuitan Fadli Zon tersebut memicu keresahan warganet lantaran munculnya kabar bahwa vaksin Sinovac tersebut belum memiliki izin penggunaan darurat dari BPOM.
"Harus jelas hukumnya dan mekanismenya udah jangan rakyat jadi kelinci percobaan rakyat juga punya hak menolak divaksin," tulis akun @hsbmargana.
Sebagian dari masyarakat pun merasa terpaksa dan takut untuk menerima vaksin dari pemerintah yang hingga saat ini statusnya belum final.
"Kesimpulannya silahkan dipikir sendiri-sendiri. Jahat sekali ynag maksa-maksa tapi belum jelas bagaimana, tapi yang paling bagus teruskan 3M, 3T & makan ikan anjuran dokter @dr_koko28," tulis akun @Fahmihidayati3.[]