DEMOKRASI.CO.ID - Meski sudah angkat kaki dari Gedung Putih, mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump belum terbebas dari tuntutan pemakzulan yang dilayangkan oleh DPR.
Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer saat ini dilaporkan tengah meninjau permintaan Partai Republik untuk menunda dimulainya sidang pemakzulan Trump hingga pertengahan Februari.
Dimuat Reuters pada Kamis (21/1), Partai Republik berpendapat bahwa Trump membutuhkan waktu untuk mempersiapkan pembelaannya atas tuduhan telah menghasut kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari.
Sebelumnya, Pemimpin Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell mengatakan, DPR dapat mengirim dakwaan pemakzulan terhadap Trump ke Senat pada Jumat (22/1).
Namun dalam sebuah pernyataan, McConnell mengatakan telah meminta Demokrat menunda pengiriman dakwaan tersebut ke Senat hingga 28 Januari. Itu dimaksudkan agar Trump memiliki waktu dua pekan untuk mempersiapkan diri.
Menurut jurubicaranya, Schumer telah mendapatkan proposal dari Republik terkait penundaan tersebut pada Kamis sore.
"Kami akan meninjau dan membahasnya," ujar jurubicara itu.
Trump merupakan presiden AS pertama yang telah dimakzulakn dua kali. Selain itu, persidangan pemakzulannya di Senat akan menjadi yang pertama bagi seorang presiden yang telah menanggalkan jabatannya.
Trump telah meninggalkan kantornya pada Rabu (20/1), beberapa jam sebelum Presiden Joe Biden dilantik. Tanpa menghadiri pelantikan, ia terbang ke Mar-a-Lago, Florida.
Pada pemakzulan yang pertama, Senat memulai proses sidang sehari setelah mendapatkan dakwaan dari DPR. Tetapi para Senator Republik mengatakan Trump membutuhkan waktu.
Pemakzulan kedua untuk Trump dilakukan terkait dengan insiden kerusuhan di Capitol Hill, di mana massa pendukung Trump merangsek masuk ke gedung Kongres yang tengah mengesahkan kemenangan Biden.
DPR telah mengesahkan pemakzulan Trump pada pekan lalu. Trump juga telah menyewa pengacara yang berbasis di Carolina Selatan, Butch Bowers untuk mewakilinya pada sidang pemakzulan di Senat.
Saat ini, Senat memiliki komposisi 50-50. Namun dengan adanya suara dari Wakil Presiden Kamala Harris, maka Senat dikontrol oleh Demokrat.[rmol]