DEMOKRASI.CO.ID - Badan Keamanan Laut atau Bakamla mengakui pihaknya belum mampu mendeteksi keberadaan drone bawah laut.
Bakamla menyatakan Indonesia belum memiliki sensor di bawah permukaan laut.
Pengakuan tersebut disampaikan Kepala Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita menyusul temuan drone bawah laut di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan oleh nelayan setempat.
“Kapasitas kita masih belum mampu, kita tidak punya sensor bawah permukaan,” ujar Kolonel Wisnu Pramandita kepada wartawan, Minggu (3/1).
Wisnu mengakui bahwa keberadaan drone bawah laut milik negara lain berpotensi membawa dampak terhadap pertahanan negara.
Kapal nirawak itu, kata dia, mengumpulkan data dari perairan di Indonesia. Data itu nantinya dapat menjadi celah dalam pertahanan.
“Bayangkan saja saat perang kapal selam, mereka mampu menempatkan posisi memaksimalkan deteksi sonar, sedangkan kita mungkin belum,” pungkasnya(RMOL)