DEMOKRASI.CO.ID - Riset mengenai penanganan pandemi Covid-19 global selama setahun terakhir menjadikan Selandia Baru, Vietnam, dan Taiwan sebagai tiga negara yang dianggap berhasil menangani penyebaran virus corona. Sementara Indonesia berada di urutan ke-85 dari 98 negara.
Amerika Serikat, Iran, Kolombia, Meksiko, dan Brasil menjadi lima negara terbawah yang dianggap buruk dalam menangani pandemi.
Penelitian yang dilakukan oleh Lowy Institute tidak menyertakan China karena kurangnya data yangh tersedia untuk umum. Padahal seperti diketahui, China merupakan negara asal infeksi corona yang pertama kali dilaporkan pada Desember 2019.
Di peringkat empat hingga 10 besar secara berturut-turut diisi oleh negara dengan kasus Covid-19 sedikit. Mulai dari Thailand, Cyprus, Rwanda, Islandia, Australia, Latvia, hingga Sri Lanka.
"Beberapa negara telah menangani pandemi lebih baik daripada yang lain - tetapi kebanyakan negara kalah bersaing hanya dengan tingkat kinerja yang kurang baik," kata laporan itu.
Negara-negara kecil - dengan populasi kurang dari 10 juta orang - ternyata memiliki beberapa keuntungan.
"Secara umum, negara-negara dengan populasi yang lebih kecil, masyarakat yang kompak, dan aturan ketat yang secara komparatif mampu lebih unggul menghadapi krisis global seperti pandemi," kata laporan Lowy.
Secara total, penanganan pandemi di 98 negara dievaluasi dalam 36 minggu menggunakan data yang tersedia hingga 9 Januari 2021.
Laporan tersebut mencatat, rata-rata 14 hari dari angka harian baru dihitung untuk kasus yang dikonfirmasi, kasus yang dikonfirmasi per juta orang, kematian yang dikonfirmasi, kematian yang dikonfirmasi per juta orang, kasus yang dikonfirmasi sebagai proporsi tes, dan tes per 1.000 orang.
Studi ini sekaligus menunjukkan bahwa negara-negara di Asia Pasifik terbukti paling berhasil menangani pandemi dibandingkan Eropa dan Amerika Serikat yang kewalahan saat menangani penyebaran Covid-19.
"Tingkat perkembangan ekonomi atau perbedaan dalam sistem politik antar negara memiliki dampak yang lebih kecil pada hasil daripada yang kerap diasumsikan atau dipublikasikan," tulis tim peneliti yang berbasis di Sydney, Australia.
Laporan ini dirilis ketika infeksi corona global telah melampaui 100 juta dengan lebih dari 2 juta kematian.
Amerika Serikat berada di peringkat 94 yang hingga saat ini masih menjadi negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi yakni lebih dari 25 juta kasus. Sementara India dengan lebih dari 11 juta kasus ada di peringkat 86.
Inggris, negara dengan angka kematian tertinggi di Eropa dalam laporan tersebut berada di posisi ke-66. (*)