DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah China seolah tengah dijadikan sebagai role model bagi pemimpin di Indonesia dalam menjalankan roda pemerintahan.
Disebutkan seolah negeri tirai bambu itu berhasil membangun perekonomiannya dengan baik karena pemerintahan yang otoriter, sehingga semua berjalan lancar.
“(Ada anggapan) mereka otoriter, makanya kita harus otoriter,” tutur tokoh nasional DR. Rizal Ramli dalam wawancara berjudul “Ini Bahayanya Perpres Ekstremisme, Nomor 7 Tahun 2021 Menurut Rizal Ramli” yang diunggah di akun YouTube, MySharing TV pada beberapa hari lalu.
Namun pada praktiknya, Rizal Ramli melihat ada bagian penting yang justru tidak ditiru, yaitu soal kebijakan ekonomi China yang pro dengan rakyatnya.
Secara ekonomi, pemerintah China berhasil mengurangi orang miskin hingga ratusan juta dalam kurun sepuluh tahun. Mereka mengangkat ekonomi rakyatnya dari posisi miskin sekali.
Padahal di tahun 1970an pendapatan per kapita mereka hanya sebesar 50 dolar AS, sementara Indonesia dua kali lebih besar, yakni mencapai 100 dolar AS.
“Sekarang pendapatan China hampir 3 kali kita. China kebijakan ekonominya pro rakyat, kita malah liberalisme ugal-ugalan,” tegasnya.
Intinya, China berhasil memanfaatkan negara untuk memacu ekonomi mereka. Sementara Indonesia sebatas mencontek gaya otoriter China.
“Tapi pertanyaannya untuk apa. Yang ada semakin otoriter semakin gambang KKN, bukan pembangunan maju,” tutupnya. (RMOL)