DEMOKRASI.CO.ID - Rencana Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma yang ingin memberi pelatihan kepada gelandangan atau tunawisma ternyata sudah pernah diterapkan di Jakarta Pusat. Meski sudah mendapat pelatihan untuk berwirausaha, para gelandangan itu justru kembali menjadi pemulung.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Perangin Angin mengutarakan, beberapa tunawisma yang telah mendapat pelatihan justru kembali memulung.
"Selama ini juga kami sudah melakukan itu, kami latih, ada yang balik lagi menjadi pemulung. Memang mentalitas mereka yang sulit untuk diubah," kata dia saat dihubungi, Selasa, 5 Januari 2021.
Ngapuli menyampaikan, tunawisma yang ketahuan memulung di Jakarta akan dibawa ke Panti Sosial Bina Karya (PSBK) Harapan Jaya, Balaraja, Tangerang, Banten. Para tunawisma ini akan diberi pelatihan dan pembinaan di sana.
Kepala Sudin Sosial Jakpus itu menduga tunawisma yang sudah dilatih itu kembali memulung karena mudah mencari uang di jalanan Ibu Kota. Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada gelandangan dan pemulung. "Jangan gampang memberi di jalan," ujar dia.
Masalah tunawisma dan gelandangan di Jakarta ini menjadi perhatian setelah Menteri Sosial Risma kembali blusukan ke sejumlah titik Jakarta pada Senin, 4 Januari 2021. Dia mendapati dua penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin.
Risma lalu beranjak ke Jalan Pintu Air Besar Pasar Baru dan melihat seorang lanjut usia atau lansia sedang tidur di emperan toko. Dua dari tiga PMKS ini mengaku tak memiliki tempat tinggal.
Baca juga: Banyak Tunawisma di Jakarta, Wagub: DKI Tak Pernah Melarang Orang ke Jakarta
Sebelum ini, Risma juga menawarkan pelatihan dan tempat tinggal kepada tunawisma dan gelandangan yang tinggal di kolong jembatan dekat kantornya di kawasan Kelurahan Pengangsaan, Jakarta Pusat pada Senin, 28 Desember 2020. (*)