DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma kerap melakukan blusukan di Jakarta usai dilantik. Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta menyambut baik kegiatan blusukan itu, namun menyinggung Risma seolah menjadi wali kota di Jakarta.
"Ya bagus juga, Mensos blusukan. Sampai membawa tunawisma ke penampungan. Mengajak pemulung tinggal di penampungan. Tapi kesannya Bu Risma ini, Mensos rasa Wali Kota Jakarta Pusat," kata anggota Fraksi PAN DPRD DKI Oman Rohman Rakinda kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini mengatakan jabatan Mensos memiliki pekerjaan rumah yang banyak dari Presiden Jokowi, seperti bantuan sosial yang sedang berjalan saat ini, sehingga menurutnya lebih baik Risma berfokus menjalankan program tersebut.
"Mensos itu banyak PR-nya, banyak, harusnya fokus ke tupoksinya. Contohnya bansos yang baru diluncurkan Presiden Jokowi, antara lain PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai. Di lapangan masih banyak yang harus diperbaiki, antara lain akurasi data penerima, ada yang berhak menerima tapi tidak, tapi ada yang dianggap mampu tapi menerima. Yang perlu diperhatikan Mensos itu kerjanya se-NKRI ini, se-Indonesia," ujarnya.
Terkait masalah gelandangan hingga tunawisma, Oman mengatakan seharusnya diserahkan ke dinas terkait. "Teknis mengurus tunawisma serahkan ke aparat daerah, dinsos dan sudin-sudin sosial Jakarta SDH biasa menangani PMKS," ujarnya.
Sebelumnya, Mensos Risma, melakukan blusukan di akhir Desember 2020 usai dilantik. Saat itu, ia mengunjungi bantaran Kali Ciliwung.
Pada Senin (4/1) kemarin, Risma pun kembali blusukan di Jakarta. Risma menemui gelandangan dan pemulung di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru Jakarta Pusat.
Risma blusukan menyusuri jalur pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Ia pun bertemu dengan tiga gelandangan. Risma mengajaknya untuk tinggal di tempat penampungan.
Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Kuswara mengungkapkan alasan Mensos Tri Rismaharini rajin blusukan di Jakarta. Menurutnya, Risma ingin melakukan pemetaan permasalahan sosial.
"Yang pertama ingin melakukan pemetaan permasalahan-permasalahan sosial yang aktual dan faktual. Sehingga ibu istilahnya dengan blusukan, melihat beberapa titik itu sebetulnya ingin memotret sejauh mana permasalahan-permasalahan sosial yang ada dan berkembang saat ini, yang memiliki urgensi untuk segera ditangani kan itu," kata Herman Kuswara saat dihubungi, Senin (4/1).[]