DEMOKRASI.CO.ID - Komjen Listyo Sigit Prabowo telah disetujui DPR RI sebagai Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Kabareskrim itu tinggal menunggu pelantikan di Istana.
Menunggu pelantikan Sigit oleh Presiden Joko Widodo, Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) masih menunggu pernyataan langsung dari Kepala Negara, apa sebenarnya alasan mendasar penunjukan Sigit jadi calon tunggal Kapolri.
"Mohon Pak Jokowi kasih statement. Prestasi apa yang membuat Pak Sigit bisa melangkahi senior-seniornya menjadi Kapolri?" ujar Sekretaris Jenderal PGK Riyan Hidayat, Sabtu (23/1).
Menurut catatan mereka, track record Sigit selama ini juga biasa saja. Tidak ada prestasi yang menonjol atau istimewa.
"Emosi publik soal kasus hukum Djoko Candra belum selesai. Terbunuhnya enam laskar FPI juga belum selesai. Belum lagi kasus kerusakan alam disebabkan oleh eksploitasi perusahaan kongolomerasi yang semakin parah yang hari ini membuat bencana," tutur Riyan Hidayat, yang merupakan mantan Ketua BEM UIN Jakarta itu.
Dari catatan-catatan itu, PGK heran mengapa sosok Sigit bisa melampaui senior-seniornya dari angkatan 87 sampai 90. Padahal, banyak diantara seniornya itu merupakan peraih bintang Adhi Makayasa atau lulusan terbaik di angkatannya, dan punya prestasi cemerlang selama berkarir di Polri.
"Menurut saya, Pak Jokowi terlalu jauh masuk ke internal Polri, terpilihnya Pak Sigit patut diduga sangat politis, karena berdasarkan kedekatan dengan Presiden," tegas Riyan Hidayat.
Sistem rekrutmen seperti ini jelas menjadi preseden buruk. Semestinya, Kapolri yang diangkat adalah yang memiliki banyak prestasi, bukan karena kedekatan politik.
"Kita berdoa semoga Polri tidak sampai membentuk partai politik," tutup Riyan Hidayat.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebelumnya sudah menjelaskan alasan Presiden Jokowi memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo jadi calon Kapolri.
Menurut Moeldoko, Jokowi punya kriteria-kriteria khusus dalam menentukan nama calon Kapolri. Listyo dinilai memenuhi seluruh kriteria tersebut.
"Kan semua ada kriteria. Kapasitas, kapabilitas, loyalitas, integritas, itu bagian dari semua itulah," kata Moeldoko kepada wartawan, Rabu (20/1).
Mantan Panglima TNI itu membantah isu Listyo jadi calon kapolri karena kedekatan, dimana Sigit pernah jadi ajudan Jokowi. Moeldoko memastikan Listyo dipilih karena memiliki kualitas dan rekam jejak prestasi yang baik selama berdinas di Polri.(RMOL)