DEMOKRASI.CO.ID - Di media sosial viral pernyataan dua kader partai politik terkait pembubatan Fron Pembela Islam (FPI). Yaitu, kader Partai Demokrat dan Partai Gerindra.
Demokrat menolak cara pemerintahan Presiden Jokowi membubarkan FPI, sementara Gerindra mendukung langkah Jokowi bersikap tegas pada kelompok intoleran demi NKRI.
Politiskus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, cara pemerintah menggebuk FPI membahayakan hak konstitusional semua warga negara.
Meski FPI bukan pemilih Demokrat, lanjut Rachland, demi demokrasi dan HAM, dia menolak cara pembubaran FPI yang dilakukan pemerintah.
Sementara itu, meski tidak menyebut langsung nama FPI, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menjaga persatuan Indonesia.
"Partai Gerindra mendukung kebijakan yang diambil Presiden Jokowi untuk menjaga persatuan Indonesia dengan bersikap tegas pada kelompok intoleran yang membahayakan masa depan NKRI, karena hal ini bukan soal siapa yang berkuasa tapi keutuhan bangsa ini," kata Saraswati dalam keterangannya, Sabtu lalu (2/1).
Di media sosial, pernyataan Rachland dan Saraswati jadi perbincangan. Bahkan ada yang membuat meme pernyataan keduanya.
Salah satu yang mempoting meme "perbedaan orang Demokrat dan Gerindra" yang jadi viral adalah Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat M. Lokot Nasution.
Meme itu berisi gabungan twit Rachland dan Saraswati.
Twit Rachland masih ada, sementara twit Saraswati sudah tidak ada. Tapi berita yang diposting keponakan Prabowo Subianto itu masih ada: "Gerindra Dukung Langkah Jokowi Bubarkan FPI, Saraswati: Kita Tidak Butuh yang Memecah Belah".
Meme tersebut ramai dikomentari netizen. Seperti misalnya pemilik akun @Al_ChodCh78, dia mengatakan era pemerintahan Partai Demokrat demokrasi masih terjaga, dan tidak gaduh.
"Nurut aku ..klo Demokrat itu walo kadang plin plan tapi masih menjunjung demokrasi dn pernah merasakan era pemerintahan nya..bagus tdk ada buzzer dan pencitraan..tapi klo Gerindra jelas menikung dan menghianati teman... kacang lupa sama kulitnya," ucapnya.
"Demokrat santuy kayak SBY, beda sama om timbul tenggelam," ujar pemilik akun @MuhibbinU.
Santuy adalah sinonim dari santai. Santuy juga sebagai plesetan dari kata santai dan juga singkatan dari santai euy. Adapun "timbul tenggelam" adalah istilah Prabowo.
Saat Pilpres 2019 lalu, ketua umum Partai Gerindra itu mengatakan dirinya akan timbul dan tenggelam bersama rakyat. Saat ini, pernyataaan itu diplesetkan, "Prabowo-Sandi timbul tenggelam bersama Jokowi-Maruf".
Sementara itu, dulu dekat dengan Imam Besar eks FPI Habib Rizieq Shihab, sekarang terkesan tidak melindungi FPI san sang Habib, seorang netizen memperediksi Gerindra akan ditinggal pada Pemilu 2024.
"Kita lihat kemana suara efpei (FPI) berpihak, saya yakin Gerindra akan nyungsep," ujar pemilik akun @AhmadMa41694573. (*)