DEMOKRASI.CO.ID - Petahana dan memiliki eletabilitas mentereng, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diprediksi tidak akan kewalahan mendapat dukungan partai.
Kemungkinan pilkada tahun 2022 dan tahun 2023 masih terbuka untuk digelar, dimana DPR RI masih membuka wacana normalisasi pilkada dalam revisi UU Pemilu. Kalau jadi digelar, DKI akan menggelar pilkada pada 2022.
Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, Anies berpeluang didukung koalisi PKS dan Partai Nasdem.
Selama ini, membaca komunikasi politik antara Nasdem dengan Anies terjaga dengan baik. Adapun hubungan dengan PKS juga terjaga dengan baik.
"Selain itu tetap lebih menguntungkan bagi PKS untuk mengusung Anies dibanding kader sendiri karena peluang Anies untuk menang masih besar," ujar Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/1).
Berbeda dengan Iwel Sastra, pengamat politik M. Rizal Fadillah mengatakan, selain Nasdem dan PKS, Anies juga berpeluang diusung oleh Partai Demokrat.
"Anies bepeluang besar untuk menang. Anies akan didukung awal oleh Nasdem. Pasangan terbaiknya adalah PKS atau Demokrat," ujar Rizal Fadillah kepada redaksi.
Selain tiga partai itu, Anies dan pendukungnya pasti juga berusaha mencari dukungan dari partai politik lain.
"Potensi dukungan umat Islam di DKI untuk Anies juga besar," tutur Rizal Fadillah.
Adapun untuk lawan terberat Anies adalah koalisi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Sebelumnya disebutkan, PDIP dan Gerindra kemungkinan akan mendorong masing-masing dua nama.
Resmikan Renovasi Masjid Istiqlal Bersama Anies Baswedan, Jokowi: Ini Bukan Buat Gagah-gagahan
PDIP: Tri Rismaharini dan Gibran Rakabuming Raka, adapun Partai Gerindra: Ahmad Riza Patria dan Saraswati Djojohadikusumo.
"Pertarungan Pilkada DKI 2022 menjadi miniatur dari Pilpres 2024," demikian Rizal Fadillah. []