DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Luar Negeri Wang Yi kembali meminta agar virus corona tidak distigmatisasi, khususnya dengan China yang melaporkan kasus pertama Covid-19.
Lantaran menurut Wang Yi, virus corona kemungkinan sudah mewabah di banyak tempat di seluruh dunia, sebelum akhirnya China mengidentifikasi penyakit tersebut.
"Kami berpacu dengan waktu dan menjadi negara pertama yang melaporkan kasus ke dunia," kata Wang Yi dalam sebuah wawancara, yang dikutip RT, Minggu (3/1).
Dalam pernyataannya, Wang Yi juga menyoroti bagaimana virus corona dipolitisasi, meski asal usulnya masih belum jelas.
Misalnya, bagaimana pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyalahkan China atas pandemi yang terjadi di seluruh dunia dan menuding Beijing menutup-nutupi wabah awal.
Trump juga berulang kali menyebut virus corona sebagai "Virus China" atau "Virus Wuhan" maupun "Kung Flu".
"Kami berada di garis depan perjuangan untuk opini publik. Kami bertekad untuk memastikan bahwa narasi objektif dan ingatan kolektif dari pertempuran melawan pandemi tidak akan terdistorsi oleh kebohongan," jelas Wang Yi.
Kelompok pertama kasus Covid-19 dilaporkan di kota Wuhan di China pada 31 Desember 2019. Selama tahun berikutnya virus itu sudah menginfeksi lebi dari 84 juta orang dengan lebih dari 18,3 juta di antaranya meninggal dunia.
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada bulan lalu mengungkap, Covid-19 sudah ada di Amerika beberapa pekan sebelum 31 Desember 2019.
Penelitian serupa juga dilakukan di Prancis dan Italia, ditemukan virus corona sudah ada sejak awal Desember dan September di masing-masing negara.
Sementara itu, tes air limbah di Spanyol menemukan jejak virus corona sudah ditemukan sejak Maret 2019, sembilan bulan sebelum pandemi diyakini telah dimulai.[rmol]