DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma sempat menemui salah seorang tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, yang kemudian momennya banyak dibicarakan bahkan menjadi viral. Lalu ada sosok yang mengaku sebagai tunawisma tersebut, yaitu Nursaman. Namun penelusuran detikcom menemukan sosok itu bukanlah tunawisma viral yang ditemui Risma.
detikcom menelusuri informasi soal keberadaan tunawisma tersebut. Ada dua informasi yang diterima. Informasi pertama pria tua tersebut di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Lokasi di informasi pertama ini sebenarnya agak jauh dari lokasi pertemuan dengan Risma, yaitu di Pasar Baru. Informasi kedua menyebut pria itu ada di Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi.
Di Jalan Minangkabau, kami bertemu dengan Nursaman. Memang rambutnya mirip dengan pria di foto yang viral, namun perawakannya berbeda. Nursaman tampak segar. Tubuhnya juga terlihat berisi.
Nursaman diperlihatkan foto rilis Kementerian Sosial (Kemensos) perihal blusukan Risma ke Jalan MH Thamrin, Jakpus, Senin (4/1). Foto tersebut menunjukkan Risma sedang berbincang dengan pria gondrong berambut putih yang didata Kemensos bernama Kastubi. Nursaman mengaku sebagai pria yang sedang duduk di atas kardus memakai baju krem, celana panjang cokelat, dan topi adalah dirinya.
"Celana Levi's, kaus, gambar ini, gambar (di baju) Bali, ini bener saya ini. Ini benar saya ini. Ini kan Bu Risma (perempuan berbaju putih menghadap belakang), tapi nggak pernah ngobrol. Nggak ngobrol, lihat doang (Bu Risma menghadap saya). Ini saya habis tidur nih. Ini kan kardus, kardus saya, gelar kardus, ini bantal, bantalnya juga dari karung masuk-masukin busa di situ," kata Nursaman, Kamis (7/1/2021).
Keterangannya terasa janggal, karena dalam video yang dirilis Kemensos, tampak jelas Risma dan Kastubi berbincang. Nursaman juga tampak mengenakan cincin, gelang, dan kalung. "Ini cincin nggak pernah saya lepas dari tahun '90-an," ujar Nursaman meyakinkan.
Keterangannya menambah kejanggalan, karena di foto yang ada di rilis Kemensos tak ada aksesori tersebut.
Nursaman juga membantah namanya Kastubi, seperti data Kemensos. Dia lalu memperlihatkan KTP-nya. Dia menegaskan namanya adalah Nursaman dan biasa dipanggil Nur.
"Salah, saya namanya ini. Nih nama saya nih, Nursaman, tanggal lahir, 1951, (lahir di Indramayu). Minangkabau, alamat saya sekarang," tuturnya. Jalan Minangkabau dan lokasi Risma bertemu tunawisma gondrong itu cukup jauh. Pertemuan terjadi di Pasar Baru.
Nursaman kembali ditanya tentang pertemuannya dengan Risma. Ia menegaskan isi pembicaraannya dengan mantan Wali Kota Surabaya itu. Namun dia kembali menuturkan dia tidak berbincang dengan Risma.
"Pengin juga sih diajak ngobrol, ya saya kalau dia ajak ngobrol saya mau minta bantuan, maksudnya bantuan satu, keahlian saya kan tambal ban. Bantuan buat beli mesin itu aja kompresor satu. Kalau bisa kan, belum sempat ngomong kan saya sama Ibu (Risma)," tuturnya.
"(Pertemuan itu) hari Senin jam 09.00 WIB pagi ya kurang-lebihlah, saya kan nggak pakai jam juga. Itu yang saya aneh itu yang itu (foto) saya kan lagi tidur di kardus, kayaknya pakai baju putih itu kayaknya Ibu Risma tapi kan saya kan nggak kenal. Cuma nengok doang, nggak diajak ngomong, apa, saya diam aja. Nggak pernah nanya-nanya (Risma), kalau dia nanya saya, saya sambung mau minta modal, ni saya lamanya di sini, minta, beli kompresorlah tambal ban," sambungnya.
Seorang pedagang di warung kopi di dekat lokasi wawancara menyatakan Nursaman bukanlah pria yang ditemui Risma. "Bukan, bukan dia," ujar pedagang kopi itu.
Informasi di lokasi kedua lalu dicek, yakni di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi. Di sana, kami diantar petugas untuk bertemu pria yang didata bernama Kastubi. Terlihat ada 3 orang tunawisma lainnya yang berada satu ruangan dengan Kastubi.
Saat ditemui, Kastubi mengenakan kaus hitam. Ada yang berbeda dari penampilannya dibandingkan dengan saat ditemui Risma. Dia kini berambut pendek usai dicukur oleh petugas Balai Rehabilitasi. Kastubi awalnya berambut panjang dan memakai baju lusuh serta tiduran di emperan ruko ketika ditemui Mensos Risma.
Petugas balai setempat menyebut rambut Kastubi memang dipotong, agar terlihat rapih lantaran saat tiba rambut panjangnya menggimbal dan berantakan.
Saat ditanya pertanyaan soal pertemuan dengan Risma, Kastubi membenarkan terkait dirinya ditemui oleh Mensos Risma. Kastubi menyebut ketika itu dirinya hendak tidur lalu ditemui di Pasar Baru.
"Ditemui di Pasar Baru, pagi pagi saya mau tidur Ibu Risma di situ. Terus dia ngomong sama temennya ke rumah. Ternyata rumahnya di sini (Balai Rehabilitasi)," ucap Kastubi saat ditemui di Balai Rehabilitasi.
Kastubi yang berasal dari Bandar Lampung ini mengaku tinggal sendiri di Jakarta. Saat itu, dirinya diminta Risma tinggal di Balai Rehabilitasi.
"Dia bilang sudah, Pak, tinggal di rumah saya saja, dibawa sama kawannya pakai motor, langsung dibawa ke sini, Pak, (oleh) Bu Menteri. Saya lagi di Pasar Baru ketemu Bu Menteri. Saya lagi di Pasar Baru datang motor. Ya dibawalah saya ke sini," ujarnya.
Namun Kastubi mengaku tidak nyaman tinggal di Balai Rehabilitasi lantaran tidak bisa melakukan apa-apa. Dia ingin kembali lagi untuk bekerja sebagai pemulung.
"Ya dibilang nyaman juga ya, orang biasa bebas ya tentu aja lah, Pak, kita terang-terangan saja. Biasa bebas saya, di sini walaupun makan dikasih apa dikasih ini (nunjuk ke kepala) jadi beku, Pak. Biasa jalan ke mana-mana, ada aktivitas. Ini nggak ada aktivitas. Tidur bangun gitu aja," ujarnya. (*)