DEMOKRASI.CO.ID - Komnas HAM mengaku memiliki versi berbeda terkait insiden tewasnya enam pengikut Habib Rizieq Shihab yang terjadi di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek. Kronologi versi Komnas HAM disebut lebih lengkap dari kronologi kejadian yang dimiliki Polri.
"Kalau perbedaan tentu saja ada," ujar komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan di Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/1/2021).
Beka mengatakan perbedaan ini masih ditelusuri satu per satu dengan kronologi yang dimiliki Komnas HAM. Komnas HAM mengaku memiliki kronologi yang lebih lengkap dibanding kepolisian.
"Jadi Komnas karena lebih lengkap begitu terus kami bisa kemudian membandingkan dengan miliknya FPI dengan miliknya kepolisian," jelas Beka.
Maka, dari perbedaan kronologi ini, makin jelas terlihat letak perbedaan ataupun kesamaan dari keterangan berbagai pihak.
"Di mana kesamaannya, termasuk kemudian apa saja yang tercecer, misalnya dari sekian banyak laporan yang di media maupun temen-temen FPI maupun kepolisian," terangnya.
Hingga saat ini, Komnas HAM sendiri masih menyusuri satu per satu detail kejadiannya seperti apa. Komnas HAM sendiri tidak ingin ada detail yang terlewatkan sehingga harus lebih teliti lagi dalam menyusun kronologi kasus ini.
"Tentu saja kami berusaha sedetail mungkin makanya butuh agak sedikit waktu untuk menyusuri satu per satu," kata Beka.[]