DEMOKRASI.CO.ID - Ketua tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menyampaikan, saat ini pihaknya mencatat 504 tenaga medis di seluruh Indonesia wafat akibat terpapar Covid-19.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/1), dari 504 tenaga kesehatan itu terdapat 237 dokter, 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga lab medik.
Berdasarkan jumlah tersebut, Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama kematian tenaga medis di Asia, dan lima besar di seluruh di dunia.
"Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan lima besar di seluruh dunia. Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 tercatat 52 tenaga medis dokter meninggal akibat Covid-19. Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi," kata Adib.
Adapun dokter yang paling banyak wafat ialah dokter spesialis berjumlah 131 orang. Kemudian dokter umum 101 orang serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah atau Provinsi dan 102 IDI Cabang atau Kabupaten/Kota.
Provinsi yang menyumbang kematian dokter terbanyak adalah Jawa Timur dengan 46 kasus kematian dokter, DKI Jakarta 37 kasus kematian, dan Jawa Tengah 31 kematian dokter dalam 10 bulan pandemi covid-19 di tanah air.
Adib menjelaskan data tersebut juga dielaborasi melalui rekan sejawat yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), yang merupakan kumulatif data kematian akibat covid-19 dari Maret hingga akhir Desember 2020.(RMOL)