DEMOKRASI.CO.ID - Guru besar ilmu hukum internasional Hikmahanto Juwana menyarankan pemerintah Indonesia untuk menghubungi sejumlah pakar dunia.
Tujuannya, untuk mengungkap identitas pemilik pesawat nirawak yang ditemukan nelayan di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
“Untuk mengetahui (identitas) bila kemampuan di dalam negeri tidak memadai, Indonesia tentu bisa menghubungi berbagai pakar dunia yang mendalami hal ini melalui perwakilan Indonesia di seluruh dunia,” kata Hikmahanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/1).
Rektor Univesitas Jenderal Ahmad Yani ini juga menyarankan Kementerian Luar Negeri segera menyampaikan pernyataan keras kepada negara-negara yang mencoba memata-matai Indonesia sembari menunggu hasil analisis pemilik drone tersebut.
“Dalam konteks saat ini maka ada baiknya sambil menunggu kepastian Kemlu membuat pernyataan keras yang ditujukan kepada siapapun negara bila saatnya terkuak memata-matai Indonesia, Indonesia tidak akan segan-segan melakukan tindakan yang keras dan tegas,” ucapnya.
Dia menceritakan pada saat Indonesia dipimpin oleh SBY, intelijen Australia pernah melakukan penyadapan terhadap pemerintah Indonesia dan langsung melakukan tindakan tegas terhadap negara tersebut.
“Saat itu Dubes Indonesia untuk Australia dipanggil pulang untuk beberapa waktu dan sejumlahkerjasama Indonesia dan Australia dibekukkan,” tutupnya.[rmol]