DEMOKRASI.CO.ID - 15 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang terdiri atas gelandangan dan pengemis berhasil mendapat pekerjaan di salah satu BUMN, PT Waskita Karya berkat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Mereka nantinya akan diberikan pekerjaan sesuai keterampilan yang mereka kuasai di perusahaan pelat merah tersebut.
Rekaman video detik-detik Risma memperkerjakan 15 gelandangan tersebut juga tersebar di media sosial dan diunggah oleh pemilik akun Twitter @BiLLRaY2019 pada Kamis, 21 Januari 2021.
Namun tindakan Risma tersebut nampaknya membuat netizen cemburu dan geram lantaran saat ini saja masih banyak lulusan S1 dan S2 yang menganggur apalagi setelah pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, banyak netizen yang mengaku siap menggelandang ke Sudirman-Thamrin demi mendapatkan pekerjaan, apalagi bisa bekerja di salah BUMN ternama seperti Waskita Karya.
"Alhamdulillah rejeki nomplok. S1 S2 yang susah dapat job, bisa nggelandang ke Tamrin Sudirman," tulis @jetsilvers.
"Oalah... Nanti anak cucu jgn boleh sekolah ya... Ga usah menempuh pendidikan tinggi... Tinggal ketemu bu Risma pasti lgsung kerja di perusahaan milik negara..Huebaaattt...," tulis @sonny140774.
"Bakar ijazahmu, mari kita menggelandang," tulis @lutfimuhamad_.
"Dulu sy akui BU RISMA top markotop, tp sekarang "maaf" sy semakin tdk respect dengan anda BU RISMA...Org mencari pekerjaan susah eh ini gelandangan masuk BUMN...#pikirsendirisajalah...," tulis @Gat3Tb.
Risma menyampaikan, pembinaan PPKS sampai penempatan mereka ke dunia kerja, tidak hanya dilakukan di balai milik Kemensos di Bekasi atau Jakarta, tetapi juga di balai-balai milik Kemensos seluruh Indonesia.
DIkutip dari situs resmi Kemensos, Kamis, 21 Januari 2021, Risma yakin, dengan mendapat pekerjaan rutin di Waskita Karya, PPKS tersebut akan mendapatkan pemasukan maupun kehidupan yang lebih baik.
“Saya bertanya pendapatan mereka, (kata mereka) Rp30 ribu dan itu kadang untuk berdua. Kita bayangkan, bagaimana mereka bisa sewa rumah, mengontrak, apalagi membeli,” kata Risma saat menyerahkan PPKS untuk mulai bekerja di PT Waskita Karya, Bekasi.
Ia juga menyampaikan, sebelum dapat mandiri, sementara para PPKS tersebut akan tinggal di balai milik Kementerian Sosial.
Risma memastikan, balai milik Kemensos di seluruh tanah air akan bekerja memberikan pelatihan kepada PPKS, tidak hanya balai di Bekasi atau Jakarta.
Balai milik Kemensos seluruh Indonesia nantinya akan bermitra dengan Waskita Karya dan membuka kesempatan PPKS hasil binaan Kemensos bekerja di proyek-proyek mereka di seluruh tanah air.
“Nantinya juga akan ada pekerjaan untuk mereka di Waskita Karya di seluruh Indonesia, tidak hanya di sini,” ujar Risma.
Risma berharap, mereka (gelandangan) tidak tertarik ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Sebaiknya mereka mereka bekerja di domisili mereka masing-masing.
“Sehingga, beban ibukota lebih ringan,” kata Risma.
Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono juga mendukung penuh keputusan Risma tersebut.
“Kesempatan dan peluang di proyek itu ada. Apalagi, para PPKS ini sudah mendapatkan pelatihan, menurut kami ini baik. Sehingga, kami tidak perlu banyak melatih. Terlebih pekerjaan di proyek ini adalah pekerjaan kasar yang bisa dilakukan semua orang,” ujarnya.
Destiawan menambahkan, Waskita Karya memiliki banyak proyek yang bisa menampung PPKS, selama proyek itu masih banyak aktivitasnya.
“Kami juga akan menyiapkan tempat bagi mereka,” ucapnya.***