DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin telah memprediksi kalau Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan, maka akan mengganti namanya. Seperti yang terjadi saat ini, yakni berubah menjadi Front Persatuan Islam.
Meski telah berganti nama, Ujang menilai kalau FPI tetap akan eksis, namun dalam bayang-bayang pemerintah, karena masih akan mendapat perlakuan yang sama seperti dikekang.
“Akan eksis, tapi dalam bayang-bayang pemerintah. Karena kemungkinan mereka akan mengalami kekangan dan bahkan mungkin saja intimidasi agar tak besar,” ucap Ujang, Sabtu (2/12/2020).
Pasalnya, menurut Ujang, meskipun berganti nama, Front Persatuan Islam tersebut tetap beranggotakan orang-orang yang sama, dan mempunyai tujuan yang sama seperti dahulu.
“Walau diberubah wujud dan berganti baju. Orangnya sama. Karena orang yang menggerakan sama, maka bisa saja pemerintah akan mengekang mereka-mereka itu,” tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pada 30 Desember kemarin, pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD secara resmi melarang kegiatan atau aktivitas, penggunaan simbol, dan atribun apapun yang dilakukan oleh FPI.
Setelah resmi dibubarkan oleh pemerintah, FPI pun langsung meresponi dengan mengganti nama mereka dengan Front Persatuan Islam yang dideklarasikan diantaranya oleh Munarman, Abu Fihir Alattas, Abdurrahman Anwar, Ahmad Sabri Lubis dan lain-lain. (*)