DEMOKRASI.CO.ID - Dosen komunikasi dari Universitas Indonesia, Ade Armando turut berkomentar tentang polemik aturan pemakaian jilbab di sekolah.
Ade Armando menyebutkan bahwa berjilbab bukanlah perintah dari Tuhan.
Pernyataan itu mengkomentari sejumlah siswi nonmuslim di SMK 2 Padang yang kini telah melepaskan jilbab setelah turun instruksi dari Kemendikbud.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, dalam siaran pers Kemendikbud, Sabtu (23/1), menyatakan, sekolah tidak boleh membuat peraturan atau imbauan bagi peserta didik untuk mengenakan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah.
Sekolah juga tidak boleh melarang jika siswa mengenakan seragam sekolah dengan model pakaian kekhususan agama tertentu.
Ade Armando pun mengimbau bagi siswi yang merasa tidak wajib berjilbab atau bahkan yang merasa tidak nyaman berjilbab, agar melepaskan saja jilbabnya.
"Berjilbab bukan perintah Allah. Jadi bagi yang merasa tidak wajib atau merasa tidak nyaman berjilbab, lepaskan saja. Yang penting sopan," tulis Ade Armando di akun Twitternya, dilihat Wartakotalive.com pada Kamis (28/1/2021).
Pernyataan Ade Armando itu pun mendapatkan respon beragam dari warganet.
Seorang warganet menyebutkan, Ade Armando seharusnya tidak berkomentar tentang hal yang bukan merupakan domainya.
"Ini bukan domain anda mas. Bahwa ulama berbeda pendapat tentang jilbab atau hijab, tentang batasan aurat perempuan, bukan berarti itu bukan perintah Allah," tulis @hmzailanispog
Berjilbab bukan perintah Allah. Jadi bagi yang merasa tidak wajib atau merasa tidak nyaman berjilbab, lepaskan saja. Yang penting sopan. pic.twitter.com/OSoxjMloYm
— ade armando (@adearmando1) January 28, 2021